Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Modus Bejat Pelaku Asusila di Semarang, Rayu Anak SD di Jalan Lalu Diculik, Ada Puluhan Video di HP

Polisi mengungkap modus baru yang digunakan pelaku pencabulan yang merupakan warga Kecamatan Ngaliyan ini.

Editor: Muhammad Ridho
IST
TAMPANG PELAKU - F (22) Pelaku yang melakukan pelecehan seksual di kawasan Semarang Utara tertangkap oleh Tim Elang/dok Tim Elang Polsek Semarang Utara 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi bejat pria berinisial F (22) akhirnya terungkap setelah ia berpapasan dengan keluarga korban.

Paman korban melihat keponakannya dibonceng seorang pria tak dikenal.

Ternyata pria tersebut adalah pelaku pencabulan anak-anak siswi SD di Semarang

Polisi mengungkap modus baru yang digunakan pelaku pencabulan yang merupakan warga Kecamatan Ngaliyan ini.

Ia merayu anak-anak SD hingga SMP untuk memakai masker dengan alasan membantu tugas kuliah.

Namun pelaku lebih banyak menyasar siswi SD.

Usai melancarkan modusnya, korban diboncengkan untuk dibawa ke rumah kosong untuk menjalankan niat bejatnya, korban kemudian diberi imbalan es teh atau uang Rp5000.

Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara, Aiptu Agus Supriyanto, mengatakan pelaku berpura-pura menjadi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. 

Dengan dalih tersebut, pelaku meminta anak-anak berpose atau mengikuti arahannya sambil mengenakan masker.

“Jadi pelaku ini ngakunya mahasiswa. Ia bilang sedang ada tugas kampus dan meminta anak-anak untuk pakai masker.

Dari pengakuannya, pelaku lalu merekam dan menyimpan video-video tersebut di ponselnya,” ujar Agus, Rabu (8/10/2025).

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan puluhan video anak di bawah umur di ponsel pelaku. 

Sebagian besar korban adalah siswi sekolah dasar yang ditemui di jalan saat pulang sekolah.

“Rata-rata korbannya anak SD kelas 1 sampai 3. Pelaku mendekati mereka di jalan, merayu, lalu memberikan imbalan kecil seperti uang jajan atau minuman,” katanya.

Agus menjelaskan, modus penyamaran pelaku dengan memakai masker dan berpura-pura sebagai mahasiswa membuat korban merasa aman dan tidak curiga. 

“Korban mengira sedang membantu orang dewasa untuk tugas kampus, padahal pelaku punya niat jahat,” tambahnya.

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban terakhir berhasil diselamatkan oleh pamannya di kawasan Kokrosono, Semarang Utara. 

Pamannya yang saat itu melintasi kawasan tersebut berpapasan dengan pelaku yang sedang membawa korban.

Usai mengetahui itu paman dari korban langsung menyelamatkan dan menelpon kepolisian.

Tak berselang lama pelaku diamankan oleh Tim Elang Utara Polsek Semarang Utara.

Seorang siswa sekolah dasar di Kecamatan Semarang Utara nyaris menjadi korban penculikan dan kekerasan seksual pada Selasa (7/10/2025).

Kasus tersebut terungkap setelah paman korban melihat keponakannya dibonceng seorang pria tak dikenal di kawasan Kokrosono, Semarang

Saat itu, keluarga tengah mencari anak tersebut yang belum juga pulang hingga menjelang magrib.

Aiptu Agus Supriyanto, Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara, mengatakan pelaku akhirnya berhasil diamankan warga di sekitar Pos Keamanan Bendungan Gerak Banjir Kanal Barat.

“Pelaku langsung dibawa ke Polsek untuk pemeriksaan. Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui telah menculik anak dengan rencana melakukan tindakan asusila,” ujarnya, saat dihubungi Rabu (8/10/2025).

Menurut Agus, pelaku berinisial F (22), warga Kecamatan Ngaliyan, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang potong rambut. 

Ia juga mengakui sebelumnya pernah melakukan tindakan serupa terhadap dua anak lain di wilayah Ngaliyan dan Semarang Barat.

“Pelaku mengaku sudah dua kali melakukan perbuatan serupa,”

“Modusnya merayu anak-anak dengan berpura-pura sebagai mahasiswa yang sedang melakukan tugas kampus, lalu menawarkan imbalan kecil seperti dibelikan es teh atau dikasih uang Rp5ribu agar korban mau diajak pergi,” jelasnya.

Dalam pemeriksaan, polisi menemukan sejumlah video anak di bawah umur di ponsel pelaku. 

Diduga, pelaku kerap mengincar anak-anak usia sekolah dasar yang pulang sendirian pada sore hari.

“Korban yang terbaru ini beruntung bisa diselamatkan oleh pamannya sebelum terjadi hal-hal yang lebih jauh, pelaku memang mencari anak-anak yang sedang pulang sekolah sendiri,” kata Agus.

Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Mudjib, Pihak Sekolah, mengatakan bahwa korban sudah terbiasa pulang ke rumahnya dengan jalan kaki.

"Korban biasa pulang jalan kaki, cuman karena ga sampai kerumah orang tua khawatir nyari ke sekolah.

Terus ortu dan pamannya muter-muter nyariin anak dan dikabarkan ketemu dekat bendungan gerak banjir kanal Barat," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunjateng )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved