Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Selama Seminggu, Inilah Makanan dan Teman Tidur Bilqis di Perkampungan Adat Jambi

Telah kembali di pelukan orangtuanya setelah enam hari hilang diculik, Bilqis beberkan pengakuan ke ayahnya, Dwi Nurmas (34) selama diculik.

|
Editor: Muhammad Ridho
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
KONDISI BILQIS -Bilqis bermain dengan ibunya Fifi Syahrir di rumahnya Jl Pelita Raya 2, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Selasa (11/11/2025) malam. Selama berada di perkampungan adat salah satu suku di Provinsi Jambi itu, Bilqis mengaku diperlakukan layaknya seorang anak. T 

TRIBUNPEKANBARU.COM - - Telah kembali di pelukan orangtuanya setelah enam hari hilang diculik, Bilqis beberkan pengakuan ke ayahnya, Dwi Nurmas (34) selama diculik.

Diketahui, Bilqis dijemput polisi di Perkampungan Adat, Kabupaten Meranging, Provinsi Jambi.

Ia diculik perempuan SY (30) di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Minggu (2/11/2025).

Dan ditemukan selamat polisi di perkampungan adat Kabupaten Meranging, Jambi, Sabtu (8/11/2025).

Selama berada di perkampungan adat salah satu suku di Provinsi Jambi itu, Bilqis mengaku diperlakukan layaknya seorang anak.

"Saya tanya, tidur di mana nak? Dia bilang sama bapak-bapak. Dia pikirnya bapak begitu," kata Dimas sapaan Dwi Nurmas ditemui rumahnya, Jl Pelita Raya 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/11/2025) malam.

"Makan apa di sana? Dia bilang makan mie. Kayak biasa," lanjutnya.

Baca juga: Sri Yuliana, Pelaku Penculikan Bilqis Ternyata Juga Menjual 2 Anaknya

Bilqis juga kata Dimas, mengaku melihat anjing di perkampungan tersebut.

"Ada anjing katanya dia lihat, banyak," ucap Dimas.

Perubahan Prilaku Bilqis

Jika sebelum hilang diculik, Bilqis lebih lembut, kali ini kata Dwi, putrinya itu lebih agresif.

"Iya ada perubahan (prilaku). Sekarang itu lebih agresif," kata Dimas.

Bilqis kata Dimas, memang sosok anak yang aktif.

Namun demikian, sebelum diculik ia tetap lembut.

"Kalau misalnya dia tutup pintu itu sebelumnya tidak terlalu keras, sekarang bunyi, kayak lebih keras begitu," katanya.

Selain itu, ketika menginginkan sesuatu lanjut Dimas, Bilqis permintaannya mau seketika dituruti.

"Kalau misalnya minta uang mau belanja, tidak mau menunggu, harus langsung dikasih," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Psikolog Klinik Puspaga Dinas PPA Kota Makassar, Muriskida Yusuf usai melakukan trauma healing terhadap Bilqis.

Musriskida Yusuf hadir bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar.

Tampak, Musriskida mengajak Bilqis bermain boneka hingga menggambar.

"Kalau kondisi psikologisnya sendiri sebenarnya Bilqis sudah bisa diajak bermain," kata Musriskida.

"Saya sebagai psikolog tidak bisa memaksakan juga kalau menggali cerita atau seperti apa," lanjutnya.

Terkait adanya perubahan prilaku Bilqis yang lebih agresif, Musriskida tak menampik.

"Dari keterangan orang tua mungkin ada perilaku yang berubah seperti Bilqis lebih agresif dan menunjukkan perubahan-perubahan perilaku lainnya," ungkapnya.

Meski demikian, lanjut dia, perubahan prilaku itu belum bisa disimpulkan sepenuhnya.

"Tapi belum bisa dinilai, masih bertahap, baru pertemuan pertama juga," ucapnya.

Ayah Bilqis Maafkan Pelaku

Ayah Bilqis (4), Dwi Nurmas (34) memaafkan empat pelaku penculikan anaknya.

Namun demikian, ia tetap meminta, para pelaku diproses seusai yang berlaku.

"Saya maafkan semua pelaku ini, cuman hukum harus tetap dijalani," kata Dimas sapaan Dwi Nurmas ditemui di rumahnya, Jl Pelita 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa (11/11/2025).

Dimas mengaku, menyerahkan sepenuhnya penangan kasus empat tersangka ke aparat penegak hukum.

"Mau dihukum berapa tahun, saya tidak tahu, saya warga biasa. Hukumlah yang anu (menentukan)," sebutnya.

Sopir travel ini mengaku, memang telah memaafkan pelaku sejak Bilqis belum ditemukan.

Sebab dalam doanya, hanya Bilqis yang ia harap dapat kembali dengan selamat.

"Jadi saya sudah niatkan, saya maafkan. Asalkan anak saya kembali dengan selamat," katanya.

Ia pun mengaku menyerahkan sepenuhnya penangan para tersangka ke penegak hukum.

"Biarlah pengadilan yang tahu bagaimana baiknya," tuturnya.

4 Tersangka Terancam 15 Tahun Penjara 

Empat tersangka penculikan bocah empat tahun, Bilqis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terancam 15 tahun penjara.

Ke empatnya adalah perempuan SY (30). Pekerjaan PRT (Pekerja Rumah Tangga). Alamat Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Kedua, perempuan NH (29). Pekerjaan pengurus rumah tangga. Alamat Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jateng (Jawa Tengah).

Ketiga, perempuan MA (42). Pekerjaan PRT. Alamat Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Dan keempat pria inisial AS (36). Karyawan honorer. Alamat Kecamatan Bangko, Merangin, Provinsi Jambi.

Keempat tersangka dihadirikan saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar.

Mereka mengenakan kaos orange bertuliskan tahanan dengan tangan terborgol.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro merilis pengungkapan itu didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

Djuhandhani mengatakan, para pelaku dijerat pasal berlapis.

"Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata Djuhandhani.

"Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," lanjut Mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.

Djuhandhani menjelaskan motif pelaku menjual Bilqis murni dilatarbelakangi masalah ekonomi.

"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkapnya.

Dari proses penyelidikan dan penyidikan itu, lanjut dia, barang bukti yang diamankan adalah berupa empat ponsel para tersangka.

"(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta (Rp 1.800.000)," sebutnya.

Kronologi Penangkapan Pelaku 

Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, mengaku meng-atensi betul kasus itu.

"Saya sampaikan kepada unit operasional, jangan coba-coba pulang ke Makassar kalau pelaku dan korban belum didapatkan," kata Irjen Pol Djuhandhani.

Djuhandhani menjelaskan, kasus ini bermula saat korban Bilqis bermain di Taman Pakui Sayang, Jl AP Pettarani, Makassar, Minggu (2/11/2025).

Saat itu, Balqis ikut ayahnya yang sedang bermain tennis lapangan.

Sang ayah, Dwi Nurmas (34) yang asik bermain tennis, tak sadar Bilqis sudah dibawa pergi oleh pelaku SY.

"Dari hasil penyelidikan, Polrestabes Makassar mengamankan SY sebagai pelaku utama," ujarnya 

SY lanjut Djuhandhani, membawa korban ke Kosnya di Jl Abu Bakar Lambogo.

Kemudian menawarkan korban melalui media sosial Facebook dengan akun "Hiromani Rahim Bismillah".

"Kemudian, ada yang berminat dengan korban. Pembelinya atas nama NH," ungkapnya.

NH yang berminat ke Balqis, pun terbang dari Jakarta ke Makassar melakukan transaksi dengan SY dan menjemput Bilqis.

"Dengan transaksi sebesar Rp3 juta rupiah di kos pelaku (SY)," bebernya.

Setelah itu, NH membawa Bilqis ke Jambi, transit di Jakarta, dan menjual kepada AS dan MA.

"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," ungkapnya.

Setelah NH menyerahkan Bilqis ke AS dan MA, ia pun melarikan diri Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Dan NH mengaku telah tiga kali menjadi perantara adopsi ilegal," ucap mantan Dirtipidum Mabes Polri itu.

Sementara AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp30 juta.

AS dan MA lalu menjual korban kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharga Rp80 juta.

"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp)," bebernya.

Kabar hilangnya Bilqis menggemparkan jagat maya setelah enam hari menghilang.

Ia kembali ditemukan oleh Tim Polrestabes Makassar beranggotakan empat orang yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah dan Kasubnit II Jatanras, Ipda Supriyadi Gaffar.

Bilqis ditemukan di kawasan Suku Anak Dalam Jambi pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Bocah empat tahun itu, lalu dibawa pulang ke Makassar, Minggu (9/11/2025) kemarin.(

( Tiribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved