Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gerakan Pangan Murah

Yuk, ke Lokasi Gerakan Pangan Murah di Jalan Inpres Pekanbaru, Ada Cabai Juga

Masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga murah dalam Gerakan Pangan Murah, Kamis (9/10/2025).

|
Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
GPM - Cabai merah ikut dijual dalam Gerakan Pangan Murah di Jalan Inpres, Pekanbaru, Kamis (9/10/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga murah dalam Gerakan Pangan Murah, Kamis (9/10/2025).

Kegiatan ini berlangsung di dekat Lanud Roesmin Nurjadin Jalan Inpres, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Penyelenggara menyediakan aneka komoditi pangan bagi masyarakat yang datang.

Harga komoditi bahan pangan yang dijual harganya di bawah pasar.

"Gerakan pangan murah ini terbuka bagi ini, harganya juga di bawah harga pasar," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, gerakan pangan murah ini adalah bagian dalam menjaga pasokan bahan pangan.

Gerakan Pangan Murah (GPM) adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan.

Serta membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau

Ia menyampaikan bahwa gerakan pangan murah ini dalam rangka pengendalian inflasi.

Dirinya menyebut bahwa kegiatan ini juga menjaga kestabilan harga bahan pangan sehingga DKP bekerjasama dengan sejumlah pihak.

Ia menyebut bahwa ada sejumlah komoditas pangan dijual.

Masyarakat bisa datang ke lokasi pangan murah untuk mendapatkan bahan pangan itu.

Bahan pangan yang tersedia yaitu beras SPHP kemasan lima kilogram seharga Rp 59.000.

Ada juga minyakita Rp 14.000 per liter.

Lalu gula pasir dengan harga Rp 16.000 per kilogram.

Kemudian ada tepung terigu dengan harga satu kilogram dengan harga Rp 11.000.

Lalu telur ayam dengan harga peternak.

Masyarakat juga bisa membeli sejumlah hasil pertanian seperti cabai, bawang merah dan aneka sayur segar.

Semua itu bisa diperoleh dengan harga petani.

Untuk harga cabai pada Gerakan Pangan Murah di Jalan Impres tersebut berkisar Rp 60 ribu per kilogram. 

Seperti diketahui, harga cabai saat ini sedang tinggi dan memicu inflasi di Pekanbaru.

Harga cabai yang lebih terjangkau di pasar murah dapat mengurangi beban masyarakat.

"Di lokasi pangan murah juga tersedia aneka makanan beku dan aneka olahan ayam, yang bisa diperoleh dengan harga distributor," ulasnya.

Harga Cabai Picu Inflasi

Kenaikan harga cabai merah hingga saat ini ternyata memicu tingginya inflasi di Kota Pekanbaru.

Harga cabai merah di pasar tradisional Kota Pekanbaru menyentuh Rp 100.000.

Angka inflasi Pekanbaru saat ini meningkat jadi 4,6 persen.

Ada peningkatan angka inflasi dibanding sebelumnya yang berada di kisaran 3 persen.

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu.

Ketika inflasi terjadi, daya beli uang menurun, artinya, dengan jumlah uang yang sama, kita bisa membeli lebih sedikit barang daripada sebelumnya.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho menyebut bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Ia mengaku sudah membahas secara intens upaya pengendalian inflasi.

Satu upaya dalam mengendalikan inflasi dengan menggelar pasar murah.

Ia menyampaikan bahwa pasar murah bakal menjangkau kelurahan yang ada di 15 kecamatan.

"Pasar murah ini nantinya fokus menjual cabai merah dengan harga lebih murah," paparnya kepada Tribunpekanbaru.com.

Agung menambahkan bahwa pemerintah kota berencana memberi subsidi untuk cabai merah.

Subsidi ini rencananya diberikan kepada masyarakat hingga harga kembali stabil.

"Tentu kita menjaga agar inflasi tidak tinggi seperti saat ini," jelasnya.

Dirinya mengaku bahwa kenaikan harga cabai merah ini bukan cuma di Kota Pekanbaru.

Namun harga cabai merah di beberapa daerah lainnya juga mengalami kenaikan.

"Kita juga bakal gelar sidak, guna memastikan penyebab kenaikan harga cabai merah di pasaran," ulasnya.

Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa inflasi terjadi karena harga cabai yang tinggi pada Oktober 2025.

Sedangkan pada bulan yang sama di tahun 2024 harga cabai merah lebih terjangkau sekita Rp 30.000 per kilogram.

Kondisi ini membuat cabai merah menjadi satu penyumbang inflasi pada pekan ini.

Inflasi Pekanbaru termasuk sepuluh tertinggi untuk kota di Indonesia..

"Karena harga cabai merah yang meroket, kondisi ini berdampak pada inflasi kita menjadi satu tertinggi di kota yang ada di Indonesia," ungkapnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved