Porsi Jemaah Haji tahun 2026 Asal Kota Pekanbaru Diprediksi Berkurang, Ini yang Terjadi

Ringkasan Berita:

• Kuota haji Riau 2026 turun jadi 4.682 orang, berdampak pada berkurangnya jemaah asal Pekanbaru.
• Sebanyak 80 persen calon jemaah Pekanbaru sudah berstatus berhak lunas, sebagian harus bergeser ke musim Haji 2027.
• Pelunasan BIPIH 2026 dimulai November, sebesar Rp 87,4 juta—turun Rp 2 juta dari tahun sebelumnya.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Porsi jemaah haji asal Kota Pekanbaru pada musim Haji 2026 diprediksi berkurang dibanding tahun 2025 silam.

Kondisi ini terjadi setelah adanya penyesuaian kuota haji di Provinsi Riau.

Ada penurunan kuota haji pada tahun 2026 menjadi 4.682 orang jemaah haji.

Sedangkan jumlah kuota jemaah haji asal Riau  pada tahun 2025 silam mencapai 5.047 orang.

Total 1.280 jemaah haji asal Kota Pekanbaru yang berangkat ke tanah suci pada tahun lalu.

Porsi jemaah haji asal Kota Pekanbaru ke tanah suci pada tahun depan berkurang karena dampak penyesuaian ini.

"Ini jelas berdampak ya, dan harus dimaklumi karena ada penyesuaian kuota haji pada tahun ini," jelas Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementrian Agama Pekanbaru, Haryati kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (11/11/2025).

Baca juga: Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Disepakati Rp 87.409.366

Dirinya menyadari ada banyak dari jemaah terpaksa bergeser keberangkatannya pada musim Haji 2027.

Ia mengaku banyak jemaah berharap tetap bisa mendapat porsi berangkat pada tahun  depan.

"Mereka masih berharap bisa dipanggil untuk berangkat tahun depan, tapi memang ada pergeseran porsi pada musim Haji tahun depan," ungkapnya.

Pelunasan BPIH

Hariyati menambahkan para jemaah haji asal Kota Pekanbaru bakal memulai pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) tahun 2026 pada bulan November 2025 ini.

Besaran BIPIH tahun depan sesuai rapat mencapai Rp 87,4 juta.

Biaya ini ada penurunan sebesar Rp 2 juta dibanding dengan tahun 2024 silam.

Pihaknya kini masih menanti BIPIH per embarkasi.

"Kita berharap sesuai schedule yang ada. Kalau sudah ada penetapan BIPIH per embarkasi, berhak lunas, maka proses pelunasan bisa dilaksanakan," jelasnya.

Tahapan pelunasan yang lebih awal tentu bisa meminimalisir resiko.

Ia berharap agar jadwalnya tidak terlalu dekat dengan jadwal keberangkatan.

Hariyati berharap pada bulan November sudah ada daftar berhak lunas.

Para jemaah pun bisa segera melakukan pelunasan mulai bulan ini.

"Sehingga penyusunan kloter terganggu tahun lalu, dengan persiapan lebih awal, tentu pembagian kloter bisa lebih maksimal. Karena ini juga menentukan kenyamanan para jemaah haji," ulasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)