Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Waspada Perubahan Cuaca Riau

Kawasan Rumbai Jadi Satu Lokasi Paling Rawan Banjir di Kota Pekanbaru

Satu faktor penyebab banjir di Kawasan Rumbai adalah luapan Sungai Siak. Kondisi curah hujan juga mempengaruhi banjir di pinggiran sungai itu.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
BANJIR - Pemukiman di Kawasan Rumbai, Kota Pekanbaru terendam banjir parah pada Maret 2025 silam. 
Ringkasan Berita:
  • Kawasan Rumbai, terutama Kelurahan Palas, Sri Meranti, dan Meranti Pandak, rawan banjir akibat luapan Sungai Siak.
  • BPBD Pekanbaru mengimbau warga waspada karena intensitas hujan meningkat sejak September dan berpotensi makin tinggi di November 2025.
  • BPBD bersama camat, lurah, dan dinas terkait melakukan pemantauan, pemetaan, serta pengerukan sungai di titik rawan banjir, termasuk di empat kecamatan lain di Pekanbaru.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Banjir hebat melanda Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru pada Maret 2025 lalu.

Kondisi ini membuat kawasan itu rawan banjir sehingga harus ada langkah antisipasi.

Satu faktor penyebab banjir di Kawasan Rumbai adalah luapan Sungai Siak.

Kondisi curah hujan juga mempengaruhi banjir di pinggiran sungai itu.

Cuaca hujan diprediksi mengalami peningkatan intensitas pada November 2025 ini.

Warga di kawasan itu mesti mewaspadai ancaman banjir seiring memasuki musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Iwa Gemino menilai warga di sekitar aliran sungai mesti mewaspadai ancaman banjir.

Baca juga: Sebagian Wilayah di Riau Mulai Masuk Musim Hujan, Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Kewaspadaan ini seiring perubahan cuaca memasuki penghujan sejak bulan September lalu.

Para personel BPBD Kota Pekanbaru di lapangan sudah melakukan pemantauan terhadap lokasi rawan banjir.

Mereka juga mengajak kerjasama dari camat, lurah dan warga mengantipasi genangan di kawasan rawan banjir.

"Kami bukan hanya melakukan pemantauan dan pemetaan, tapi juga mengajak kerjasama semua pihak dalam mengantisipasi banjir," paparnya kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, Kawasan Rumbai menjadi satu wilayah rawan banjir sesuai hasil pemetaan tim BPBD Kota Pekanbaru.

Kawasan itu paling rawan banjir lantaran berada di pingiran Sungai Siak.

Iwa menyebut bahwa total tiga kelurahan termasuk rawan banjir di kawasan itu akibat luapan aliran Sungai Siak.

Kelurahan tersebut yakni Palas, Sri Meranti dan Meranti Pandak.

"Kami imbau agar kesiapsiagaan dari dampak banjir, terutama di sekitar aliran Sungai Sail dan Sungai Siak," terangnya.

Iwa menambahkan bahwa jalanan yang rawan banjir juga jadi perhatian.

BPBD Kota Pekanbaru pun berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan pengerukan di kawasan rawan banjir.

"Walau sungai sudah dilakukan normalisasi, masyarakat harus tetap waspada. Kami juga berkoordinasi dengan instansi terkait," imbaunya.

Dirinya menyebut bahwa kawasan rawan banjir bukan hanya Rumbai saja.

Namun  Wilayah rawan banjir tersebut berada di empat kecamatan lainnya di Kota Pekanbaru.

Kawasan lainnya yang rawan banjir seperti Kelurahan Sialang Munggu di Kecamatan Tuah Madani.

Lalu Kelurahan Sail dan  Kelurahan Sialang Sakti di Kecamatan Tenayan Raya.

Kemudian Kelurahan Sungai Sibam di Kecamatan Bina Widya. Ada juga  Kelurahan Perhentian Marpoyan dan Kelurahan Sidomulyo Timur di Kecamatan Marpoyan Damai.

Awal Musim Hujan Terjadi Bertahap

Cuaca di Provinsi Riau yang biasanya terasa cukup panas, kini mulai turun hujan di beberapa kabupaten, menandai transisi menuju musim penghujan sebagaimana diprediksi BMKG Stasiun Pekanbaru.

Awal musim hujan di Riau memang terjadi bertahap.

Beberapa kabupaten seperti Rokan Hulu, Kampar, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Indragiri Hulu kini sudah mulai menerima curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Kondisi ini sekaligus menempatkan daerah-daerah tersebut dalam zona rawan banjir dan tanah longsor.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pun mengingatkan seluruh kabupaten/kota agar tetap meningkatkan kewaspadaan. 

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, mengatakan bahwa perubahan cuaca yang cepat, dari panas terik ke hujan intens memerlukan kesiapan ekstra dari pemerintah daerah.

“Daerah perlu menyiapkan langkah antisipasi sedini mungkin. Termasuk menyebarkan informasi prakiraan cuaca, memperkuat koordinasi, hingga menyiapkan posko dan skenario darurat jika cuaca ekstrem berlanjut,” ujar Edy, Selasa (16/11/2025).

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)   

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved