Helikopter Jatuh di Tanahbumbu

Tiba-tiba Merindu, Firasat Kakak Yudi Febrian Jelang Adiknya Tewas dalam Kecelakaan Heli di Kalsel

Kepergian Yudi Febrian, adalah duka bagi keluarga, termasuk sang kakak, Epi Satim.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
KECELAKAAN HELIKOPTER - Epi Satim, kakak kandung almarhum Yudi Febrian, korban kecelakaan helikopter di Kalsel saat ditemui di rumah duka di Pekanbaru, Kamis (4/9/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepergian Yudi Febrian, adalah duka bagi keluarga, termasuk sang kakak, Epi Satim.

Diungkapkan Epi, dirinya tiba-tiba sangat rindu ingin bertemu adiknya itu.

Sayang, Yudi memang akan pulang ke Pekanbaru, namun dalam kondisi tidak bernyawa.

Bahkan menurut kabar, dengan kondisi yang sulit dikenali.

Yudi Febrian, warga asal Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menjadi korban dalam peristiwa kecelakaan helikopter yang jatuh di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanahbumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin, 1 September 2025.

Epi memang seperti mendapat firasat akan kepergian sang adik untuk selamanya.

“Firasat saya tu gini, dua hari sebelum kejadian itu, eh kayaknya si Yudi pulang, firasat saya. Saya tengok ke depan (rumah), tidak ada, salah saya,” ungkap Epi saat ditemui di rumah duka di Komplek Nyamuk, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Helikopter yang Jatuh di Tanahbumbu Ditemukan Hangus, Satu Penumpang Tergeletak di Jarak 100 Meter

Epi mengatakan merasa sangat rindu dengan adik laki-lakinya itu.

Rasa yang sangat besar ini tak pernah ia alami sebelumnya.

“Saya bilang Yudi kok ndak pulang, rindu kali, tidak pernah saya kayak gitu. Saya kok rindu, mana Yudi,” ucapnya.

Kondisi Jenazah Sulit Dikenali

Epi belum bisa memastikan, kapan jenazah Yudi akan diterbangkan ke Pekanbaru.

Menurutnya, informasi dari istri Yudi yang saat ini berada di Kalimantan, proses evakuasi sedang berlangsung.

Namun dari 8 korban, belum diketahui yang mana jenazah Yudi.

“Baru satu yang teridentifikasi, yang terlempar ke luar. Ternyata itu orang Pekanbaru juga, orang Pandau. Jadi istrinya pun sedang menunggu. Kan tes DNA dulu nanti kan. Baru nanti tahu yang mana jenazah suaminya (Yudi Febrian, red),” ungkap Epi.

Informasi sementara yang ia dapat, kondisi jenazah hangus dan sulit dikenali.

Epi bilang, Yudi terakhir pulang ke Pekanbaru pada April 2025, saat Ramadhan.

“Cuma sehari dia pulang, dari Balikpapan ke sini. Karena dia berencana Lebaran tidak pulang ke Pekanbaru, anak istrinya diterbangkan semua ke Balikpapan. Saya pikir itulah pamit dia, setelah itu tidak jumpa lagi kami,” sebutnya.

Epi berujar, Yudi memang sering terbang dengan helikopter memantau area kerja perusahaan.

“Udah sering dia terbang, cuma kali ini cuma 10 menit ya, 700 menit baru dari titik dia terbang, jatuh,” ucapnya.

Epi belum bisa memastikan, seperti apa nanti proses pemulangan jenazah Yudi ke Pekanbaru.

“Belum tahu seperti apa pemulangan, karena ini kan terkait perusahaan ya, nanti gimana, mungkin perusahaan ada SOP pula, pesawat dan kargo nanti gimana,” tuturnya.

Diungkapkan Epi, jenazah Yudi awalnya hendak dibawa ke kediaman pribadinya di daerah Panam.

“Nanti dibawa ke sini (jenazah), tadinya mau di rumahnya di Panam, tapi istrinya ikut aja karena KK-nya masih di sini. Dimakamkan di pemakaman umum di Gang Akhirat di Jalan Hangtuah Ujung,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi manifes, ada 8 orang di dalam helikopter itu.

Enam orang adalah penumpang, terdiri dari 3 Warga Negara Asing yakni Mark Werren asal Amerika Serikat, Santha Kumar asal India dan Claudine Quito asal Brasil.

Kemudian 3 penumpang lainnya, merupakan Warga Negara Indonesia, antara lain Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, dan Iboy Irfan Rosa.

Sementara dua lagi yang ada di helikopter, yaitu Kapten Haryanto selaku penerbang dan Hendra selaku engineer atau teknisi.

Diketahui, helikopter BK117 D3 tersebut, ketika itu sedang dalam perjalanan dari Kotabaru, Kalsel hendak menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).  

Namun nahas, helikopter yang berisi 2 awak dan 6 penumpang tersebut, diduga jatuh di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu. 

Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan bangkai pesawat dalam kondisi terbakar, Rabu (3/9/2025). Seluruh korban meninggal dunia.

Tim SAR kemudian berupaya mengevakuasi bangkai pesawat dan jenazah para korban.

Sosok Yudi di Mata Epi

Sebagai kakak kandung, Epi tentu sangat mengenali sifat adiknya.

Ia mengungkap, Yudi Febrian merupakan sosok pekerja keras dan sangat mencintai hutan.

Sang adik meninggal dunia dalam usia 57 tahun.

“Pekerja keras sekali, dia sangat mencintai hutan. Hutan itu sahabatnya, sampai dia meninggal itu di hutan, tak jauh dari sahabat,” ujarnya, saat ditemui di rumah duka di Komplek Nyamuk, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, Kamis (4/9/2025).

“Tadinya saya pikir walaupun dia tidak ditemukan, tapi dia bersama sahabatnya. Dia sangat mencintai hutan. Hutan dia nggak takut, dia sangat suka,” tambahnya.

(Tribunpekanbaru.com/RizkyArmanda)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved