Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Program Makan Bergizi Gratis

Program MBG Buat Warga Khawatir, Wabup Kuansing Usul MBG Dalam Bentuk Uang Tunai

Program makan bergizi gratis embali menuai sorotan di Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau

|
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
MBG - Dua murid sebuah SMP negeri di Kota Pekanbaru berdoa jelang menikmati MBG di dalam ruang kelas beberapa waktu lalu. Program makan bergizi gratis embali menuai sorotan di Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING – Program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat kembali menuai sorotan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Setelah sebelumnya muncul kasus keracunan, kini warga dibuat resah dengan dugaan penggunaan lemak babi dalam omprengan yang dibagikan kepada siswa.

Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran besar di kalangan orangtua murid, terlebih mayoritas penduduk Kuansing adalah muslim.

Warga menilai distribusi makanan MBG harus diawasi lebih ketat agar tidak terjadi lagi kasus serupa.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kuansing, Muhklisin menyarankan agar skema program MBG dievaluasi.

Salah satu usulan yang ia lontarkan adalah dengan mengganti makanan siap saji menjadi pemberian uang tunai kepada orangtua siswa.

“Lebih baik diberikan uang tunai kepada orangtua. Uang itu bisa dipakai untuk membeli bahan makanan bergizi sebagai bekal anak-anak di sekolah," ujar Muhklisin, Minggu (21/9/2025).

Namun, menurutnya, penerapan sistem ini juga harus diiringi dengan pengawasan.

Para guru dan ahli gizi diminta untuk memeriksa bekal anak setiap hari guna memastikan kandungan gizinya sesuai standar serta sebagai bahan evaluasi program.

Baca juga: Isu Wadah Makan Bergizi Gratis Mengandung Minyak Babi, Satgas MBG Pekanbaru Tak Tahu Asal Wadahnya

"Masyarakat yang belum mendapatkan program MBG saja berusaha keras untuk membawakan bekal terbaik buat anak-anaknya, apalagi jika mereka diberi uang tunai," ujar Muhklisin.

Wabup menegaskan, tujuan utama dari MBG adalah untuk menjamin asupan gizi anak-anak sekolah.

Maka dari itu, pelaksanaan program harus benar-benar aman, bersih, halal, dan tepat sasaran.

"Orangtua pasti akan memperhatikan bahan gizi makanan dan keamanan serta kebersihan bekal untuk anak-anaknya," imbuh Muhklisin.

Kendati belum ada temuan siswa keracunan usai konsumsi MBG di Kuansing, namun kasus yang terjadi di sejumlah daerah membuat warga Kuansing khawatir.

Apalagi baru-baru ini tersiar kabar produksi omprengan menggunakan lemak babi.

"Saya sudah berulangkali mewanti-wanti pihak PSSG MBG untuk benar-benar memperhatikan kualitas dan keamanan MBG agar kasus keracunan tidak terjadi di Kuansing. Namun, kabar adanya lemak babi di omprengan MBG sangat membuat warga khawatir," ujarnya.

(Tribunpekanbaru.com/Guruh BW)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved