Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penambangan Emas Ilegal di Kuansing

Ratusan Penambang Emas Liar Semakin Anarkis, Mobil Dinas Kapolres Kuansing Dirusak

Mobil dinas Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat dirusak warga yang anarkis di lokasi penambangan emas ilegal di Cerenti

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/guruh budi wibowo
PENERTIBAN - Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat mencoba menenangkan para pelaku PETI saat penertiban di Desa Pulau Bayur, Cerenti, Kuansing, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KUANSING - Sedikitnya tiga mobil rusak dan satu sepeda motor dibakar penambang emas liar saat penertiban Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa (7/10/2025) sekitar Pukul 13.30 WIB.

Warga yang anarkis diduga kuat dipengaruhi oleh pelaku PETI.

Bahkan mobil dinas Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat pun tak luput dari amukan pelaku.

Selain itu juga mobil Kabag Ops Kompol Teguh Wiyono, satu unit mobil Sat Lantas, satu bus Polres Kuansing dan satu unit sepeda motor dibakar.

Baca juga: Penertiban PETI di Cerenti Kuansing Diadang Ratusan Penambang

Baca juga: Jajaran Polres Kuansing Kembali Musnahkan Rakit PETI di Sejumlah Wilayah

Petugas yang berjaga di mobil langsung menyelamatkan diri ke Mapolsek Cerenti.

Sementara mobil Bupati Suhardiman Amby selamat dari amukan para penambang liar.

Sebelum menyusuri sungai Kuantan menuju Desa Pulau Bayur, mobil rombongan diparkir di pasar Cerenti.

Saat perusakan terjadi, Bupati, Kapolres dan tim gabungan sedang memusnahkan puluhan rakit PETI di Desa Pulau Bayur.

Saat penertiban berlangsung, ratusan keluarga penambang meneriaki petugas gabungan.

Kapolres dan Bupati mengetahui adanya kerusuhan ketika penertiban akan berakhir dan hanya menyisakan beberapa rakit.

Untuk menghindari konflik dengan penambang liar, rombongan Bupati dan Kapolres pun mendarat di bagian hulu sungai yang masih di kecamatan Cerenti.

Kapolres Kuansing AKBP R. Ricky Pratidiningrat mengantakan penertiban dilakukan karena aktivitas PETI masih terjadi di Deda Pulau Bayur.

Aktivitas PETI yang terjadi di aliran sungai Kuantan itu juga dikeluhkan oleh warga lainnya.

"Banyak warga yang mendukung penertiban ini. Namun para pemilik PETI memprovokasi warga lainnya untuk menimbulkan kericuhan," ujar AKBP R. Ricky Pratidiningrat.

Ia juga menjelaskan bahwa penertiban akan terus berlangsung meski mendapat perlawanan dari penambang.

Kata AKBP. R Ricky penertiban ini juga didukung penuh oleh Bupati Suhardiman Amby.

Bahkan Bupati Suhardiman turun tangan mempereteli rakit PETI sebelum dimusnahkan.

"Tidak ada korban jiwa dalam penertiban ini, situasi pun mulai kondusif," ujar AKBP R. Ricky. (Tribunpekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved