Cuaca Riau Panas Terik
Lahan Terbakar di Riau Capai 1.937 Hektare, BPBD Pastikan Situasi Masih Terkendali
Luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang tahun 2025 kini mencapai 1.937,61 hektare.
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU — Luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang tahun 2025 kini mencapai 1.937,61 hektare. Angka ini tercatat dalam laporan harian terbaru BPBD Riau per Rabu, 29 Oktober 2025, yang juga mencatat adanya penambahan 14 titik panas (hotspot) di sejumlah kabupaten.
Kepala BPBD Riau, Edi Afrizal, memastikan bahwa meski terjadi penambahan titik panas dan luasan lahan terbakar, kondisi secara umum masih terkendali berkat respons cepat dari tim darat dan udara.
“Memang ada peningkatan luasan lahan terbakar dalam dua hari terakhir, namun seluruhnya sudah ditangani. Kami terus melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi-lokasi yang masih terpantau asap,” ujar Edi, Kamis (30/10/2025).
Dari data yang dihimpun, Kabupaten Rokan Hilir menjadi wilayah dengan luas lahan terbakar terbesar, mencapai 435,75 hektare, disusul Kampar dengan 316,40 hektare, serta Kepulauan Meranti dengan 205,20 hektare. Sementara di hari yang sama, penambahan luasan lahan terbakar terjadi di Kampar (2,55 hektare) dan Pekanbaru (0,06 hektare).
“Untuk hari ini, total lahan yang terbakar bertambah 4,61 hektare. Angka ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan potensi kebakaran di musim kering. Ini menandakan pengendalian di lapangan berjalan efektif,” jelas Edi.
BPBD mencatat, dari total 2.929 titik panas yang muncul sepanjang tahun 2025, sebagian besar telah berhasil dipadamkan. Upaya tersebut dilakukan dengan dukungan 3 helikopter patroli dan 5 helikopter water bombing yang setiap harinya beroperasi di wilayah rawan karhutla.
“Helikopter kita terus siaga di sejumlah titik. Ratusan ribu liter air sudah dijatuhkan di kawasan Kampar, Inhil, dan Siak. Ini bagian dari strategi agar api tidak sempat meluas,” tambahnya.
Selain itu, tim darat yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD kabupaten/kota, serta masyarakat juga terus berjibaku di lapangan. Di Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir, personel gabungan masih melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
“Kami berterima kasih atas kerja keras seluruh tim. Sekecil apapun lahan yang terbakar tetap kami tindak. Kami tidak mau kebakaran ini meluas dan menimbulkan kabut asap,” tegas Edi.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apapun, mengingat kondisi cuaca di Riau yang masih kering dan berangin.
“Kita harus bersama-sama menjaga agar total lahan terbakar tidak terus bertambah. Pemerintah daerah sudah berupaya maksimal, tapi kesadaran masyarakat juga sangat penting,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
| Karhutla Kejutkan Warga di Minas Timur, Api Membesar dan Pemadaman Dilakukan PHR |
|
|---|
| Karhutla di Riau Belum Padam Seluruhnya, Titik Api Baru Muncul di Kampar |
|
|---|
| BPBD Cek Lokasi Hotspot Muncul Akibat Panas Terik, 133,5 Hektar Lahan Terbakar di Pelalawan 2025 |
|
|---|
| Cuaca Panas Ekstrem, 1 Titik Api Muncul di Kuansing |
|
|---|
| Cuaca Panas Pekanbaru Capai 35 Derajat Celsius, BMKG: Terik Masih Bertahan 3–5 Hari ke Depan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.