Dari 60 Hotspot Sumatera, 55 Titik Panas Terdeteksi di Riau, Pekanbaru Mulai Tercium Bau Asap

Ringkasan Berita:

• Riau catat 55 dari 60 titik panas di Sumatera, terbanyak di Kabupaten Siak (25 titik).
• Suhu mencapai 35°C dengan kelembapan 98 persen, warga mulai mencium bau asap tipis di Pekanbaru.
• BMKG imbau waspada karhutla dan kurangi aktivitas luar jika kualitas udara memburuk.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dari total 60 titik panas (hotspot) yang terpantau di Pulau Sumatera pada Rabu (12/11/2025), sebanyak 55 titik di antaranya berada di Provinsi Riau. 

Forecaster BMKG Stasiun Pekanbaru, Deby C mengatakan, berdasarkan pantauan satelit cuaca, titik panas di Riau tersebar di berbagai daerah dengan jumlah yang cukup signifikan. 

"Sebaran terbanyak terdeteksi di Kabupaten Siak sebanyak 25 titik, disusul Kampar 9 titik, Rokan Hilir 8 titik, Bengkalis 5 titik, Pelalawan 3 titik, Indragiri Hulu 2 titik, serta masing-masing satu titik di Rokan Hulu, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru," jelasnya.

Suhu udara di Riau hari ini diperkirakan mencapai 35 derajat Celsius, dengan kelembapan maksimum 98 persen dan arah angin dari barat hingga barat laut berkecepatan 10 hingga 40 km/jam.

Pantauan lapangan di Kota Pekanbaru menunjukkan adanya bau asap tipis yang mulai tercium di beberapa kawasan, terutama pada pagi hari.

Warga mengaku mulai terganggu dengan aroma asap yang muncul seiring bertambahnya titik panas di wilayah sekitar.

"Sejak pagi ini, udara agak berbau asap, terutama kalau keluar rumah terasa di hidung," kata Rudi, warga Delima, Panam.

Ia berharap kondisi tersebut tidak berlanjut seperti tahun-tahun sebelumnya ketika kabut asap cukup tebal.

Hal senada juga disampaikan Dewi, warga Sukajadi, yang mengaku sudah mulai mencium aroma asap ringan sejak subuh.

"Belum terlalu pekat sih, tapi baunya sudah terasa, apalagi di jalan raya," ujarnya.

Selain Riau, titik panas juga terpantau di beberapa provinsi lain di Sumatera, yakni Sumatera Selatan (3 titik), Lampung (1 titik), dan Sumatera Barat (1 titik).

Meski jumlahnya tidak banyak, BMKG tetap mengingatkan seluruh pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

BMKG mengingatkan masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan jika kualitas udara menurun, serta memperbanyak konsumsi air putih untuk menjaga kesehatan pernapasan.

Jika kondisi titik panas terus meningkat, potensi kabut asap bisa kembali muncul di beberapa wilayah Riau. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)