Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wacana Pemotongan TPP Bikin ASN Galau, Sekdaprov Riau: Belum Final, Masih Kita Kaji

wacana pemotongan TPP membuat para ASN mulai cemas. Selama ini mereka mengharapkan TPP untuk memenuhi keperluan selain dari gaji.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru
ILUSTRASI - Wacana Pemotongan TPP Bikin ASN Riau Galau 

Ringkasan Berita:
  • Wacana pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) membuat ASN Riau cemas
  • Pemerintah Provinsi Riau mempertimbangkan pemotongan TPP karena penurunan pendapatan daerah
  • Pemprov Riau saat ini masih kaji opsi pemotongan sambil upayakan peningkatan PAD
 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wacana pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali mencuat.

Opsi ini muncul karena kondisi keuangan pemerintah daerah yang mengalami defisit dan terlilit utang dengan pihak rekanan.

Meski belum final, namun wacana ini membuat para ASN mulai cemas. Sebab selama ini mereka sangat mengharapkan TPP untuk memenuhi keperluan keluarganya selain dari gaji.

"Kalau bisa jangan dipotong lah, karena TPP itu yang kami tunggu-tunggu, itulah yang kami pakai untuk biaya anak sekolah dan kuliah, kalau gaji itu kan habis untuk biaya hidup sehari-hari aja," kata Maulana salah seorang ASN yang bertugas di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi, Kantor Gubernur Riau, Rabu (12/11/2025).

Menyikapi kondisi tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Syahrial Abdi mengatakan, pihaknya saat ini masih mengupayakan agar TPP ASN Pemprov Riau tidak dipotong. Hal tersebut juga karena berkaitan dengan kesejahteraan pegawai dan juga perekonomian daerah.

"Kami masih terus bahas terkait rencana pemotongan TPP ASN tersebut, kita juga melihat kemampuan keuangan daerah hingga akhir tahun," katanya.

Baca juga: Penyaluran Gaji Pegawai Terhambat, Bupati Siak Surati Wamendagri

Baca juga: Ketua DPRD Riau Minta Evaluasi TPP Pegawai Pemprov: Kalau Pendapatan Turun Harusnya TPP Turun Juga

Namun disisi lain kata Syahrial wacana ini muncul karena pemotongan tunjangan ini bisa saja dilakukan sebagai upaya penghematan anggaran ditengah kondisi defisit anggaran yang terjadi saat ini.

Namun saat ini, pihaknya bisa mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga rencana pemotongan TPP tersebut bisa saja dibatalkan. Namun jika ternyata target dari pendapatan tidak tercapai, maka salah satu pilihan yang akan diambil adalah pemotongan TPP ASN.

"Jadi terkait rencana besaran pemotongan TPP itu masih dinamis, tergantung proyeksi pendapatan kedepan seperti apa," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto berencana mengurangi besaran TPP yang biasa diterima oleh ASN.

Pemotongan TPP ini dikarenakan pendapatan daerah belum tercapai maksimal. Sehingga kemampuan keuangan daerah untuk membayar kan TPP seperti biasanya cukup berat.

"Untuk TPP karena pendapatan kurang, saya minta maaf ke ASN dan istri-istrinya terpaksa dipotong pendapatannya," sebutnya.

Namun kata SF, jika nantinya pendapatan daerah kembali normal. Ia memastikan akan ada kenaikan kembali pada TPP ASN tersebut. Karena itu ia meminta kerja sama antar organisasi perangkat daerah (OPD) untuk dapat mengejar pendapatan asli daerah.

"Kalau pendapatan naik, tentu TPPnya naik juga," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved