Wawancara Eksklusif
BP3MI Riau: Jangan Mudah Percaya Iming-iming Pekerjaan di Luar Negeri
BP3MI Riau ingatkan iming-iming pekerjaan di luar negeri, sebab 90 persen kasus pekerja bermasalah berasal dari keberangkatan non-prosedur.
Penulis: Fernando | Editor: FebriHendra
Ringkasan Berita:
- BP3MI Riau menegaskan peran utamanya dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalisme calon pekerja migran.
- Calon pekerja migran wajib memenuhi syarat seperti paspor, surat izin keluarga, dan sertifikasi kompetensi dari BNSP.
- BP3MI menekankan pentingnya jalur resmi karena 90 persen kasus bermasalah berasal dari keberangkatan non-prosedural.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Persoalan pekerja migran asal Indonesia tidak ada habisnya.
Setiap hari ada saja permasalahan yang dihadapi para pejuang devisa ini di negeri orang.
Hal tersebut menjadi bahasan dalam podcast di kanal youtube Tribun Pekanbaru Official bertajuk Ape Kesah.
Bincang-bincang yang dipandu oleh Senior Editor Tribun Pekanbaru, Syarief Dayan membahas isu tentang 90 persen pekerja migran bermasalah dengan narasumber Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau, Fanny Wahyu Kurniawan.
Berikut rangkuman perbincangan keduanya:
Tribun Pekanbaru (T) : Mungkin belum banyak yang tahu apa BP3MI itu, mungkin bisa dijelaskan apa sih sebenarnya BP3MI itu ?
Fanny Wahyu Kurniawan (F) : Sebenarnya BP3MI itu merupakan badan di bawah Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang kementeriannya baru terbentuk.
Sebelumnya kita adalah BP2MI, pada pemerintahan PakPrabowo ini kita naik status menjadi kementerian.
Jadi istilah sebenarnya kami sudah berdiri lama, namun untuk kementerian kita baru tahun ini dan insya Allah ini semakin menguatkan peran kita dalam melakukan perlindungan terhadap pekerja migran di Indonesia.
T : Apa sebenarnya fungsi dan peran dari BP3MI ini, masyarakat tentu ingin tahu, bisa jelaskan seperti apa ?
F : BP3MI ini punya beberapa item tugas dan fungsi, namun pokok utama kita adalah meningkatkan kemampuan para pekerja migran agar mereka menjadi pekerja yang profesional. serta diiringi skill dalam meningkatkan vokasi.
Jadi warga negara kita yang ingin bekerja ke luar negeri, kita sebut sebagai pekerja migran.
Mereka harus profesional terlebih dahulu. Kalau dulu mungkin banyak secara informal. sehingga permasalahan pun muncul bertubi-tubi bahkan tidak sedikit ada pemberitaan bahwa ada pekerja migran yang sukses.
Namun selain itu ada juga pekerja migran yang memang bermasalah, maka kami ingin merubah mindset itu, kami ingin memastikan para pekerja migran memiliki skill dan profesional. Sehingga mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja di luar negeri.
Mereka juga tidak bisa diremehkan lagi ketika sudah menjadi pekerja yang profesional, seperti penempatan-penempatan di negara Jerman. Mereka tentu harus memiliki skill dan kompetensi yang mampu bersaing dengan para pekerja di luar negeri.
| Campak Bisa Menyebabkan Kebutaan, Bisa Dicegah Lewat Imunisasi |
|
|---|
| Menyapa Generasi Sehat: Kiprah KPPG Pekanbaru dalam Program Makan Bergizi Nasional |
|
|---|
| CCTV Terintegrasi dan Command Center Hidup Lagi, Pekanbaru Siap Jadi Kota Cerdas |
|
|---|
| Bea Cukai Dumai Gempur Rokok Ilegal, Bongkar Modus dan Risiko Penindakan |
|
|---|
| Program RPL di Unilak Bantu Peningkatan SDM dan Kesejahteraan Bagi Kalangan Pekerja di Riau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Bincang-Ape-Kesah-di-Kanal-Youtube-Tribun-Pekanbaru-Official.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.