Balai Bahasa Riau Kukuhkan Komitmen Pelestarian Bahasa Lewat Festival Tunas Bahasa Ibu
Balai Bahasa Provinsi Riau terus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah melalui Festival Tunas Bahasa Ibu
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Balai Bahasa Provinsi Riau terus menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025. Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian panjang program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang dijalankan sepanjang tahun, dengan melibatkan guru, siswa, dan pemerintah daerah di seluruh Riau.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Dr Umi Kulsum mengatakan, FTBI bukan sekadar perlombaan tahunan, melainkan gerakan kebahasaan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk membangun kesadaran bahwa bahasa ibu memiliki nilai penting dalam pembentukan karakter dan identitas budaya anak-anak Riau.
"Melalui FTBI, kami ingin anak-anak tidak hanya bisa berbahasa Melayu Riau, tetapi juga mencintainya dan merasa bangga menggunakan bahasa itu dalam kehidupan sehari-hari," kata Umi.
Ia menjelaskan, program RBD telah dilakukan sejak awal tahun dengan melatih guru utama (master teacher), menyiapkan bahan ajar, dan melakukan pengimbasan kepada siswa. Puncaknya, FTBI menampilkan para siswa terbaik dari delapan kabupaten/kota di Riau untuk menunjukkan kemahiran mereka menggunakan bahasa Melayu Riau dalam bentuk kreatif dan menyenangkan, yang digelar pada 8 hingga 11 November 2025 lalu di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru.
"Bahasa ibu adalah warisan yang tidak bisa digantikan. Kalau anak-anak sudah tidak lagi menggunakannya, maka nilai-nilai budaya di dalamnya juga perlahan akan hilang. Karena itu, kami mendorong agar pelestarian bahasa daerah dilakukan dengan cara yang gembira dan relevan dengan dunia anak-anak," tambahnya.
Kegiatan FTBI Provinsi Riau tahun ini diikuti 112 siswa SD dan SMP dari delapan daerah, yaitu Dumai, Kampar, Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti, Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Total peserta mencapai 120 orang termasuk pendamping. Festival yang berlangsung selama empat hari di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, menghadirkan tujuh cabang lomba, seperti menulis cerpen, aksara Arab Melayu, puisi, mendongeng, berpidato, tembang tradisi, hingga komedi tunggal menggunakan bahasa Melayu Riau.
Menurut Umi, ragam lomba itu dirancang agar siswa dapat berinteraksi dengan bahasa daerah secara aktif, bukan hanya sebagai pelajaran di kelas. "Kita ingin bahasa ibu kembali hidup di ruang-ruang publik, bukan hanya di buku pelajaran. Ketika anak-anak bisa berpuisi, mendongeng, dan bahkan berstand-up comedy dengan bahasa Melayu Riau, berarti bahasa itu sudah menjadi bagian dari diri mereka," imbuhnya.
Acara penutupan FTBI turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Aryadi, S.Sos., yang menyampaikan apresiasi kepada Balai Bahasa atas konsistensinya menggerakkan pelestarian bahasa Melayu Riau. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus mendukung program revitalisasi bahasa daerah agar bahasa ibu tidak kehilangan penuturnya.
Selain lomba FTBI, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada delapan kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang aktif mendukung pelestarian bahasa daerah, serta penyerahan hadiah Aksi Cinta UKBI tingkat SMP hingga SMA se-Provinsi Riau tahun 2025.
Dari Jakarta, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, turut hadir secara daring dan memberikan apresiasi atas semangat kolaboratif antara Balai Bahasa dan pemerintah daerah.
Melalui kegiatan ini, Balai Bahasa Provinsi Riau berharap generasi muda tumbuh dengan rasa bangga terhadap bahasa ibunya. "Kalau kita bisa menumbuhkan cinta pada bahasa ibu sejak dini, maka kita sudah menanam benih untuk menjaga kebudayaan Riau di masa depan," tutur Umi Kulsum. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)
| DPRD Riau Harap Tidak Ada Pemotongan TPP Bagi ASN, Akan Berdampak Pada Perputaran Ekonomi |
|
|---|
| Penggeledahan Maraton Tim KPK di Riau, Hari Ini di Kantor Dinas Pendidikan |
|
|---|
| Serunya Belajar dan Lomba Edukatif di Museum Sang Nila Utama : Bilqis Senang jadi Konservator |
|
|---|
| BP3MI Riau: Jangan Mudah Percaya Iming-iming Pekerjaan di Luar Negeri |
|
|---|
| Usai 9 Jam Geledah Disdik Riau, KPK Bawa Tiga Koper Dokumen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Festival-Tunas-Bahasa-Ibu-balai-bahasa-Riau.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.