Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kapal Roro Bengkalis Rusak

Terjebak Antrean Roro Bengkalis, Warga Dumai Terpaksa Bermalam di Teras Musala Pelabuhan

Warga Dumai terpaksa harus bermalam di teras musala di Pelabuhan Roro Bengkalis karena terjebak antrean panjang penyeberangan

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/muhammad natsir
ANTREAN - Warga Dumai, Linda bersama keluarga terpaksa harus bermalam di teras musala di Pelabuhan Roro Bengkalis karena terjebak antrean panjang penyeberangan, Jumat (31/10/2025) malam. 

Ringkasan Berita:
  • Hanya satu kapal penyeberangan yang beroperasi sejak Jumat (31/10/2025) malam di Pelabuhan Roro Bengkalis.
  • Di antara pengguna jasa penyeberangan terpaksa bermalam di teras Musala Pelabuhan Roro Bengkalis.
  • Dampak antrean panjang penyeberangan ini, biaya makan dan lainnya dari pengguna jasa penyeberangan membengkak.
 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Krisis armada penyeberangan Roro Bengkalis kembali memicu antrean panjang dan ketidaknyamanan bagi pengguna jasa penyeberangan. 

Hanya satu kapal yang beroperasi sejak Jumat (31/10/2025) malam, membuat banyak penumpang terpaksa bermalam di pelabuhan, termasuk Linda (38), warga Dumai yang hendak pulang bersama keluarganya.

Linda, yang datang ke Pulau Bengkalis untuk menjenguk anaknya di pondok pesantren, harus tidur beralas seadanya di teras musala pelabuhan bersama suami, anak, dan orangtuanya.

“Kalau dibilang dingin ya dingin, tapi mau bagaimana lagi. Mobil sudah masuk antrean, sabar aja tunggu giliran nyeberang,” ujarnya.

Malam Panjang di Pelabuhan

Linda tiba di Bengkalis pada Jumat siang pukul 14.00 WIB dan sempat menikmati penyeberangan yang lancar saat berangkat.

Namun saat kembali ke pelabuhan sekitar pukul 18.30 WIB, antrean sudah padat. Malam itu, ia baru mendapat kabar bahwa hanya satu kapal yang beroperasi.

“Siang kemarin kami lancar, karena kapal dua. Pas pulang, antrean sudah padat. Malamnya baru tahu kapal tinggal satu,” jelasnya.

Kondisi ini memaksa Linda dan keluarga bermalam di pelabuhan, menambah beban pengeluaran yang tak terduga.

Untuk makan dan belanja anak selama menunggu, ia mengaku sudah menghabiskan sekitar Rp 2 juta.

“Kami lima orang, anak kami umur tujuh tahun ikut juga. Harga makanan cukup mahal di sini,” keluhnya.

Biaya Membengkak

Selain kebutuhan makan, Linda juga harus menanggung biaya sewa mobil yang awalnya direncanakan hanya satu hari.

Kini sudah masuk hari kedua, dengan biaya mencapai Rp 500 ribu dan berpotensi bertambah.

“Kalau bisa lepas hari ini, jangan nambah lagi biaya rental. Kalau nambah, makin berat,” ujarnya.

Linda berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis segera membenahi sistem penyeberangan Roro, terutama penambahan armada kapal agar tidak terjadi antrean panjang seperti ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved