Insiden Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Dumai, Tidak Ada Korban Jiwa, Tapi Trauma Warga Masih Ada

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai  menjadi kawasan yang paling dekat dengan area Kilang Pertamina RU II Dumai atau sering disebut dengan Ring Satu. 

Pasca Ledakan yang terjadi di Area Kilang Pertamina Internasional RU II Dumai pada Rabu (1/10/2025) Malam, Lurah Tanjung Palas Untung Effendi mengungkapkan bahwa saat ini kondisi lingkungan di Tanjung Palas sudah mulai Kondusif. 

Dirinya menegaskan hingga saat ini Selasa (2/10/2025) pihaknya tidak mendapati adanya Korban Jiwa atau warga yang meninggal akibat ledakan tersebut. 

Meskipun tidak ada Korban Jiwa, Untung mengaku bahwa korban trauma masih ada di tengah masyarakat Tanjung Palas akibat ledakan di area Kilang Pertamina RU II Dumai. 

"Saat kejadian Rabu malam, Kami menerima laporan ada sekitar 20 Warga yang dilarikan ke RSUD Dumai namun sudah berangsur sehat dan pulang ke Rumah masing masing," katanya, Kamis (2/10/2025)

Dirinya menjelaskan, warga yang terdampak ini rata rata kaget atau trauma akibat bunyi ledakan serta kobaran api, namun pihaknya tetap akan memantau kondisi Paska kejadian ini. 

Baca juga: Penyelidikan Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Dumai Tunggu Kondisi Steril

Untung mengaku untuk fasilitas umum serta rumah-rumah warga sejauh ini tidak ada yang rusak akibat ledakan di area Kilang Pertamina Dumai. 

"Kami minta kepada pihak pertamina untuk membuat posko kesehatan dan pengaduan, karena menurut laporan, masih ada warga yang membutuhkan bantuan medis dan lainnya," pungkasnya

Rasa khawatir masyarakat bukan tan[a alasan, di balik peran vitalnya, kilang Putri Tujuh juga menyimpan catatan kelam.

Sejak berdiri, beberapa kali terjadi kebakaran dan ledakan. 

Baca juga: Kilang Dumai Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

Pada 2008, sebuah tangki berkapasitas 5.000 kiloliter terbakar.

Setahun kemudian, 2009, pipa bertekanan tinggi di kilang ini meledak dan terbakar. 

Peristiwa paling memilukan terjadi pada 2014, ketika ledakan menewaskan beberapa orang.

Pada April 2023, insiden ledakan gas compressor memicu api yang melukai sembilan pekerja.

Tahun 2025 ini kembali terjadi kebakaran.

(Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)
‎