Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Angin Kencang dan Cuaca Panas Jadi Kendala, Tim Gabungan Berjibaku di Lokasi Karhutla Pelalawan 

Tim gabungan masih berjuang memadamkan api Karhutla yang muncul di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau hingga Kamis.

Penulis: johanes | Editor: Ariestia
Foto/Dok BPBD Pelalawan
KARHUTLA - Tim gabungan masih berjuang memadamkan api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang muncul di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau hingga Kamis (13/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Karhutla Pelalawan: Api membakar semak belukar dan kebun sawit sejak Selasa (11/11/2025) malam, masih dipadamkan hingga Kamis.
  • Tim Gabungan: BPBD, TNI, Polri, masyarakat, dan perusahaan sekitar terlibat dalam operasi pemadaman.
  • Kendala: Cuaca panas, angin kencang, serta sulitnya pasokan air membuat pemadaman di lahan gambut lebih rumit.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Tim gabungan masih berjuang memadamkan api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang muncul di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau hingga Kamis (13/11/2025). 

Api membakar semak belukar dan kebun kelapa sawit milik masyarakat yang ada di seberang kanal.

Karhutla terdeteksi mulai Selasa (11/11/2025) malam lalu dengan kondisi api cukup besar. 

Proses pemadaman lansung dilakukan oleh tim gabungan ke lokasi. 

"Pagi ini dilanjutkan lagi pemadaman, api sudah mulai berkurang kemarin sore. Tim dari Pangkalan Kerinci sudah kita kirim setelah mendapat laporan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (13/11/2025). 

Baca juga: Tersisa Api di Tunggul Kayu, Tim Gabungan Lanjutkan Pendinginan Karhutla di Areal TNTN Pelalawan

Adapun personil gabungan dari berbagai instansi yang terlibat operasi pemadaman yakni BPBD, TNI, Polri, masyarakat, pemerintah setempat, serta regu pemadam dari perusahaan yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Api melalap lahan yang ditumbuhi semak belukar dan sebagian telah ditanami sawit milik masyarakat setempat. 

Petugas gabungan terkendala dengan kondisi cuaca yang sangat panas ditambah dengan angin berhembus sangat kencang.

Sehingga menyulitkan personil memadamkan api. Persediaan air di lokasi juga cukup sulit, karena jarak titik api ke kanal sekitar 500 meter. Di samping itu air di dalam kanal tidak maksimal. 

"Lahannya jenis gambut, jadi harus maksimal pemadamannya dan langsung pendinginan. Supaya tidak muncul lagi titik api," tambah Zulfan.

Luas lahan yang telah hangus belum diketahui lantaran sulit melakukan penghitungan. Apalagi personil gabungan masih fokus pemadaman api dan menghilangkan asap. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved