Fire Free Alliance Sambut Sime Darby dan IOI Group Jadi Anggota Baru

Didirikan pada Februari 2016, FFA fokus pada upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan masyarakat setempat.

Editor: Sesri
Foto/ istimewa

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah mengintensifkan upaya untuk melindungi lingkungan dengan mencegah kebakaran dan memperkuat respon negara terkait pemadaman kebakaran. 

Mendukung kepemimpinan Pemerintah dalam hal pencegahan kebakaran adalah kelompok sukarela yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yang disebut Fire Free Alliance (FFA).

Lebih dari 200 desa, mencakup luas setidaknya 1.5 juta hektar di sejumlah daerah di Indonesia, kini turut serta dalam inisiatif berbasis kemasyarakatan terkait pencegahan kebakaran hutan.

Hal ini merupakan hasil dari kerja sama FFA pada tahun pertamanya, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan mitra terkait lainnya yang berkomitmen untuk turut memecahkan permasalahan kebakaran dan kabut asap yang berkepanjangan di Indonesia.

Didirikan pada Februari 2016, FFA fokus pada upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan melibatkan masyarakat setempat. Para pendirinya yakni APRIL, Asian Agri, IDH, Musim Mas, PM. Haze, dan Wilmar. Aliansi ini juga menyambut Sime Darby dan IOI Group sebagai anggota baru, yang diumumkan pada hari ini di sela-sela rangkaian acara Responsible Business Forum di Jakarta.

Berdasarkan Laporan “Ulasan Anggota FFA 2016”, para anggota FFA telah secara cepat memperluas jangkauan upaya pencegahan kebakarannya ke 218 desa di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk 77 desa yang telah mendaftarkan diri ke perusahaan-perusahaan anggota FFA untuk terlibat dalam program bebas api yang intensif pada tahun 2016.

Terjadi peningkatan hingga 756% dalam jumlah desa yang berpatisipasi jika dibanding sejak Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Programme/FFVP) pertama kali diluncurkan oleh APRIL yang hanya melibatkan 9 desa pada pertengahan tahun 2015. Pada beberapa kasus, para anggota FFA telah melaporkan penurunan insiden kebakaran antara 50% dan 90% dari tahun 2015 hingga 2016.

“Pendirian FFA bertujuan untuk membantu para anggotanya dalam berbagi pengetahuan dan sumber daya. Hal ini menjadikan FFA sebagai sebuah wadah bagi para anggotanya untuk saling bahu membahu mengembangkan strategi-strategi yang paling efektif untuk mencegah dan mengelola risiko-risiko kebakaran melalui kemitraan jangka panjang dengan masyarakat di seluruh Indonesia dan Malaysia,” ungkap Dorjee Sun, Direktur Carbon Conservation sekaligus Sekretariat FFA dalam FFA 1st Anniversary, Rabu (15/3/2017) di Grand Hyatt Hotel, Jakarta.

“APRIL mengakui kepemimpinan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan juga Pemerintah Daerah dalam hal pencegahan kebakaran dan pengelolaan kebakaran di Indonesia. Kami mendukung pendirian Fire Free Alliance karena kami percaya bahwa sektor kehutanan dan perkebunan memiliki tanggung jawab baik di dalam maupun di luar konsesinya dan bekerja bersama masyarakat untuk mengurangi dampak kebakaran dan kabut asap. FFA memberikan sebuah wadah untuk membantu meningkatkan FFVP dan memungkinkan perusahaan-perusahaan lainnya dan LSM-LSM untuk berkolaborasi dan berbagi praktik-praktik terbaiknya,” tambah Craig Tribolet, Manajer Perlindungan Hutan, APRIL.

“Permasalahan kebakaran dan kabut asap lebih besar dibandingkan industri itu sendiri. Kekuatan FFA hadir dari beragamnya keahlian dan pengalaman kolektif para anggotanya di berbagai sektor yang berbeda bersama masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi mereka. Tidak ada solusi yang bisa memecahkan semua permasalahan ketika kita bekerja sama dengan masyarakat, namun sikap saling berbagi antar anggota FFA akan membantu pengidentifikasian dan pengembangan solusi yang inovatif yang dapat diadopsi oleh setiap anggota di masing-masing wilayah operasionalnya”, ujar Gurcharan Singh, Kepala Perkebunan Wilmar – Indonesia.

“Fire Free Alliance memberikan sebuah komitmen yang kuat dan jelas oleh para perusahaan anggotanya dalam mencegah kebakaran hutan kini dan nanti. Pertukaran pengetahuan dan pengaturan protokol di tingkat senior menunjukkan sebuah gebrakan baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang kini memperlihatkan bahwa dengan bekerja sama, semua pihak dapat menang. Bahkan hal yang lebih penting adalah semangat dan kesuksesan operasional dari pihak-pihak yang mengidentifikasi desa secara langsung dan mengimplementasikan program-program bebas api. Inilah yang mendorong kesuksesan program ini pada tingkat desa. Oleh sebab itu, IDH secara aktif mengembangkan dan membuat toolkit yang dapat digunakan oleh semua pihak, untuk menyebarluaskan secara aktif keuntungan-keuntungan kepada mitra potensial, dan bahkan mereka yang akan terlibat dalam mendanai langsung desa-desa,” kata Tony Wood dari IDH.

Sime Darby dan IOI Group telah bergabung sebagai anggota baru, yang lebih lanjut memperluas jangkauan dari program komunitas FFA terkait pencegahan dan pengelolaan kebakaran di seluruh Indoensia dan Malaysia yang kini memasuki tahun kedua. Kedua perusahaan tertarik dengan wadah berbagi informasi yang kolaboratif serta budaya non-kompetisi dari FFA di mana setiap anggotanya memiliki tujuan yang sama atas kawasan yang berkelanjutan dan bebas api.

“Saya mengucapkan selamat kepada FFA atas berkembangnya jangkauan upaya pencegahan kebakaran yang dilakukannya. Penyertaan anggota baru seperti Sime Darby memvalidasi pentingnya pendekatan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan kabut asap dari sumbernya. Kami berharap bahwa PM.Haze dapat terus mendukung upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di perkebunan dan menggalakkan penggunaan produk-produk yang bebas asap,” ungkap Benjamin Tay, Presiden PM Haze, sebuah organisasi riset, kemasyarakatan, dan advokasi yang percaya bahwa setiap individu dapat dibekali dengan pengetahuan, kemampuan, dan sarana untuk menghentikan kabut asap. (Nto)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved