Anak Gagalkan Upaya Bunuh Diri Ayah Setelah Dengar Suara Ngorok di Pohon Durian

Sebelumnya, sang anak sudah merasa curiga dengan pesan singkat ayahnya yang mengatakan untuk tidak

Editor:
telegraph.uk
ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGLI - NS (24), berhasil menggagalkan upaya bunuh diri yang dilakukan oleh ayahnya, Made S (58).

Suara sang ayah yang lehernya terjerat tali terdengar sampai telinganya.

NS bergegas mencari sumber suara itu lalu menemukan ayahnya sudah tergantung,  Kamis (13/4/2017) pukul 21.00 Wita.

Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan mengatakan, upaya bunuh diri yang dilakukan  Made S  dilakukan karena ia merasa malu karena hubungan gelapnya dengan seorang janda terbongkar.

Lalu, warga Kintamani itu berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Sebelumnya, sang anak sudah merasa curiga dengan pesan singkat ayahnya yang mengatakan untuk tidak mencarinya malam itu.

"Motif Made S melakukan hal tersebut diyakini karena depresi akibat malu hubungan asmaranya dengan wanita lain diketahui," ujar Kompol Gunawan, Jumat (14/4/2017).

Berdasarkan hasil introgasi terhadap saksi, diketahui bahwa Made S yang telah berstatus berkeluarga, menjalin hubungan asmara dengan seorang janda.

Perempuan tersebut diketahui masih satu keluarga dengannya.

Namun, hubungan asmara mereka bocor dan menjadi permasalahan dalam rumah tangga sejak dua bulan terakhir.

Hingga saat ini, masalah tersebut belum terselesaikan secara baik.

Malam itu, sang anak, NS menerima pesan singkat dari ayahnya yang mengatakan agar tidak usah mencarinya.

Merasa curiga terjadi sesuatu terhadap ayahnya, NS lalu memberitahu keluarganya untuk melakukan pencarian terhadap ayahnya.

"Saksi menerima pesan singkat dari korban, dan langsung memberi tahu keluarga untuk mencari korban. Karena saksi tau bahwa ayahnya sedang memiliki permasalahan keluarga," ujar Gunawan.

Pukul 22.00 Wita, NS tiba-tiba Suartika mendengar suara ngorok.

Setelah dicari sumbernya, ia menemukan ayahnya dalam posisi tergantung di dahan pohon durian.

Secara reflek, NS berteriak memanggil keluarganya. Teriakannya yang kencang terdengar.

Keluarga akhirnya datang untuk menurunkan tubuh Made S dari pohon durian.

Saat itu, Made S dalam kondisi lemas tak sadarkan diri. Made S pun segera dilarikan ke RSUD Bangli untuk mendapat perawatan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved