Diduga Peninggalan PD II, Anak 7 Tahun Ini Ledakkan Granat yang Ditemukannya di Sungai
Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun meledakkan granat tangan yang ditemukannya saat memancing bersama ayahnya.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun meledakkan granat tangan yang ditemukannya saat memancing bersama ayahnya.
Dilansir dari MirrorUk Mac Perrou dan ayahnya Jules Marchitti (46) mengambil granat dari dasar sungai ketika mereka menggantungkan sebuah magnet yang diikat pada tali, demikian laporan menurut Gloucestershire Live.
Begitu mereka menyadari apa yang mereka temukan, Jules menelepon polisi, dan ketika ahli pemboran bom muncul, Mac diizinkan untuk menekan tombol untuk meluncurkan ledakan yang terkendali dari perangkat berbahaya tersebut.
Granat diyakini berasal dari Perang Dunia Kedua.

Mac dan Jules telah menggantungkan magnet dan tali mereka ke Sungai Severn dari Over Bridge, dekat Gloucester, sekitar pukul 11:00 kemarin.
Saat itu adalah saat ayah dan anak yang tinggal di dekat Highnam dan membawa kedua anjing mereka bersama mereka, tengah memancing di sana.
Jules mengatakan mereka telah menarik beberapa potong baja dari tempat tidur lama dan beberapa tiang pagar.
"Lalu aku menarik gumpalan hitam bundar ini. Karena tanganku penuh dengan tali, kukatakan pada Mac untuk melepaskannya dari magnet." ungkapnya.
Begitu dia melihat apa yang dipegangnya di tangannya, dia berfikir kalau bentuknya tidak asing dan pernah dilihatnya.
Jules kemudian akhirnya sadar bahwa yang ditemukan mereka adalah granat dan mulai khawatir karena situasi tersebut.
Jules lalu merenggutnya dari tangan Mac dan menjauhkan benda itu dari anaknya.
"Dia tahu saya sedikit khawatir tapi tidak tahu harus berbuat apa. Aku senang tidak meledak di wajahnya." kata Jules.
Mac mengatakan saat mengambil granat itu dia tidak begitu yakin dengan benda tersebut.
Namun akhirnya dia tersadar saat ayahnya mengatakan bahwa itu adalah granat.
Mac memastikan orang menjauh dari salah satu ujung jembatan dan ayahnya menjauhkan mereka dari ujung yang lain, sebelum polisi dan ahli bom dari Korps Logistik Kerajaan tiba di tempat kejadian.