Diduga Membully Orang dengan Sakit Kanker, Wanita ini Digunduli Sang Ibu Sampai Botak
Sebuah video yang menunjukkan bagaimana seorang ibu yang marah mencukur kepala putrinya yang botak dan dengan cepat menjadi viral.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Banyak dari kita mengalami berbagai cara untuk disiplin dari orang tua saat kita muda.
Meskipun ada orang tua yang menjaga kebersihan mereka namun efektif, ada beberapa guru yang menganggapnya terlalu jauh dan menyakiti anak secara fisik dan merusaknya secara emosional.

Memang benar bahwa banyak anak bisa menjadi sangat sulit di kali, tapi semuanya memiliki cara berdisiplin yang tepat.
Pada bulan Juni 2016, sebuah video yang menunjukkan bagaimana seorang ibu yang marah mencukur kepala putrinya yang botak dan dengan cepat menjadi viral.
Video tersebut beredar luas di media sosial, di samping sebuah cerita yang mengatakan bahwa itu sebenarnya adalah sebuah hukuman.

Baca: Pria ini Serang Selingkuhan Istrinya Saat Temukan Mereka Tanpa Busana di Kamar Hotel
Menurut cerita, gadis itu rupanya mengolok-olok seorang pasien kanker yang telah menjadi botak.
Hal itu kemudian membuat ibunya yakin itu adalah hukuman yang paling tepat untuknya.
Namun, saat video tersebut beredar selama beberapa bulan, versi lain dari cerita tersebut muncul.
Menurut versi lain, sang ibu mencukur kepala putrinya karena dia menemukan foto telanjang putrinya di Facebook.

Meskipun banyak orang tidak dapat memahami bahasa Portugis yang mereka bicarakan di video tersebut, banyak orang mengatakan bahwa anak perempuan dan ibu keduanya memerlukan pertolongan serius.
Hal itu karena dianggap bukan metode normal untuk mencukur anak perempuan hingga botak setelah dia melakukan sesuatu yang buruk.
Versi kedua membangkang versi pertama tentang intimidasi dan mengatakan bahwa anak perempuan tersebut dihukum karena melakukan hubungan seks pranikah dan keluarga tersebut setuju untuk memotong rambut agar tidak menarik perhatian pria muda.
Versi kedua juga mengatakan kepada pembaca untuk tidak 'mempercayai tajuk utama yang Anda baca terutama saat ada dalam bahasa yang berbeda'.
Namun, karena rincian video (seperti foto, dan kapan dan di mana pengambilannya) tidak diketahui, tidak ada dokumentasi substantif tentang apa yang digambarkannya.
Percakapan juga tidak jelas, dan tidak diketahui siapa yang memfilmkannya.(*)