Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Eksklusif

3 Hal Ini Jadi Penyebab Antrean Panjang Pasien Operasi di RSUD Arifin Achmad

"Kita akui memang pelayanan menangani penyakit berat dan khusus itu tidak cukup biaya dari BPJS. Kami saja di RSUD terpaksa nombokin," kata Nuzelly

Editor: harismanto
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir/Grafis/Riolis
Antrean Operasi di RSUD Arifin Achmad 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - RSUD Arifin Achmad merupakan satu-satunya rumah sakit pusat rujukan dengan pelayanan sub spesialistik di Riau. Status tersebut membuat institusi kesehatan milik pemerintah provinsi ini menjadi rujukan semua rumah sakit di Bumi Lancang Kuning.

Beban RSUD Arifin Achmad makin berat karena juga melayani penanganan penyakit khusus (katastropik), seperti penyakit jantung, kanker, bedah syaraf dan ortopedi atau bedah tulang.

1. Pusat Rujukan

Jumlah pasien semakin membeludak setelah adanya program BPJS Kesehatan yang dimanfaatkan banyak warga.

"Yang pertama itu RSUD satu-satunya pusat rujukan dengan standar pelayanan sub spesialistik, artinya pelayanan penyakit yang berat dan penanganan ekstra hanya ada di RSUD. Itulah penyebab mengapa pasien membeludak," papar Direktur Utama RSUD Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi, MARS.

Baca: Kuasai Puncak Klasemen, Ini Hitungan Peluang Timnas U-16 Indonesia Melaju ke Putaran Final

Kemudian, lanjut Nuzelly, pelayanan kesehatan untuk program BPJS di rumah sakit (RS) swasta untuk penyakit berat dan khusus semuanya harus dirujuk ke rumah sakit umum milik pemerintah provinsi itu.

"Kita akui memang pelayanan untuk menangani penyakit berat dan khusus itu tidak cukup biaya dari BPJS. Kami saja di RSUD terpaksa nombokin, yang diambil dari dana BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Bayangkan saja satu obat untuk penyakit khusus seperti kanker bisa Rp1,7 juta," jelasnya.

Tidak itu saja. RS swasta hanya menyediakan satu ruangan Intensive Care Unit (ICU) bagi pasien BPJS. Sehingga ketika pasien BPJS datang ke RS swasta, kerap dirujuk ke RSUD Arifin Achmad.

"Kalau dihitung setiap hari itu mungkin ada di atas seratus yang menelpon ke RSUD untuk menanyakan keberadaan ruang ICU, terutama dari RS swasta. Kenapa itu terjadi? Baiknya tanyakan ke RS swasta," ujar Nuzelly.

Baca: Ada Duel Panas, Ini Jadwal Pertandingan 16 Besar Liga 2 Jumat 22 September 2017

Sedangkan pasien rujukan dari seluruh RSUD kabupaten dan kota di Riau mencapai angka 60 orang sampai 100 orang setiap harinya.

"Kami sebagai pusat rujukan harus menampung itu,” kata dia.

2. Kekurangan Tenaga Medis

Beban yang begitu berat itu sayangnya tidak didukung dengan kesiapan tenaga medis di RSUD Arifin Achmad seperti diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 56 tahun 2016.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved