Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kepulauan Meranti

Kebakaran Selat Panjang, Meski Sudah Tidak Utuh Kakek Cintia Kenali Jasad Cucunya karena Benda Ini

Cintia merupakan anak pertama dari Amek (30) yang juga tewas dalam kebakaran tersebut.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Afrizal
tribunpekanbaru/guruh
Polisi mengevakuasi korban tewas kebakaran di Kampung Baru, Kecamatan Tebingtinggi 

Laporan Reporter Tribun Pekanbaru, Guruh BW.

TRIBUNPEKANBARU.COM,SELATPANJANG - Jasad Cintia (4), gadis cilik malang yang tewas saat api membakar rumahnya di Gang Sempurna, Kampung Baru, Kecamatan Tebingtinggi, Sabtu (23/9/2017) sekitar 21.00 WIB dikenali melalui kalung emas yang masih melingkar di kerangkanya.

"Ada kalung di kerangka jasad anak Amek. Dari keterangan kakek Cintia, Koh Hok (61), kalung itu memang milik Cintia," ujar Paur Humas Polres Kepulauan Meranti, Ipda Jhony Rekmanora, Minggu (24/9/2017).

Cintia merupakan anak pertama dari Amek (30) yang juga tewas dalam kebakaran tersebut.

Baca: Breaking News: Kebakaran Hebat Lahap 2 Rumah di Selatpanjang, Justru Terjadi Saat Gerimis

Baca: Warga Dengar Jeritan Perempuan Saat Kebakaran di Selatpanjang

Sama halnya dengan Amek, jasad balita itu juga ditemukan dalam keadaan tidak utuh lagi.

Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab Amek dan kedua balitanya tidak bisa menyelamatkan diri dari kobaran api yang membakar kontrakan mereka.

Ipda Jhony mengungkapkan dari hasil penyelidikan sementara, sumber api berasal dari kontrakan abang Amek, Ading.

"Kontrakan Ading satu dinding dengan kontrakan Amek. Karena kontrakan terbuat dari papan, api cepat merambat ke kontrakan Amek," ujar Jhony.

Warga yang sempat mendengar jeritan dan teriakan minta tolong dari Amek langsung berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Baca: Kebakaran di Selatpanjang, Jasad Bayi 7 Bulan Korban Kebakaran Belum Ditemukan

Namun nahas, suara jeritan Amek berhenti setelah api menguasai kontrakan papan tersebut.

Saat itu peristiwa kebakaran tersebut, Koh Hok yang tinggal di rumah Amek keluar dan berusaha membantu Ading memadamkan api di kontrakannya.

Namun sayang, api membesar dan merambat ke kontrakan yang ditempati Amek dan kedua anaknya.

"Baik Ading maupun Koh Hok tidak bisa menyelamatkan Amek dan kedua anaknya karena api sudah membesar," ujar Johnny.

Tidak hanya menghanguskan kontrakan mereka, api juga meluluhlantakkan rumah tetangganya, Supriadi (42).

"Namun Supriadi dan keluarganya berhasil selamat dari peristiwa tersebut," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved