Agar Amal Ibadah Diterima Allah, Tips Menurut Ibnu Athaillah Ini Harus Anda Lakukan
Shalat sunah, sedekah, puasa sunah, umrah, zikir, shalawat, bakti kepada orang tua, bantuan untuk mereka yang membutuhkan, dan lainnya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap orang boleh mengamalkan ibadah apapun.
Shalat sunah, sedekah, puasa sunah, umrah, zikir, shalawat, bakti kepada orang tua, bantuan untuk mereka yang membutuhkan, dan lain sebagainya.
Tetapi mereka juga sebaiknya memerhatikan status penerimaan amal ibadah itu di sisi Allah.
Seperti yang dikutip dari laman nu.or.id, hal ini disinggung oleh Syekh Ibnu Athaillah dalam hikmah berikut ini.
لا عمل أرجي للقبول من عمل يغيب عنك شهوده ويتحقر عندك وجوده
Artinya, “Tiada amal yang paling diharapkan untuk diterima selain amal yang lenyap dari pandanganmu dan keberadaannya sepele menurutmu.”
Syekh Ibnu Abbad menyarankan kita untuk melupakan amal yang telah kita lakukan.
Menurutnya, dengan cara melupakannya amal itu akan naik ke langit.
Baca: Tak Menyesal Kehilangan Dua Kaki Akibat Kejadian Mengerikan, Pria Ini Justru Temukan Hal Terindah
Kalau amal ibadah itu masih tersangkut di bumi, yaitu amal yang selalu teringat dan terkenang atau selalu disebut-sebut, maka amal itu masih menggantung, belum bisa naik.
وقال على بن الحسين رضى الله تعالى عنه كل شيء من أفعالك إذا اتصلت به رؤيتك فذلك دليل على أنه لا يقبل منك لأن القبول مرفوع مغيب عنك وما انقطعت عنه رؤيتك فذلك دليل على القبول... فعلامة رفع الحق تعالى ذلك العمل أن لا يبقى عندك منه شيء فإنه إذا بقي فى نظرك منه شيء لم يرتفع إليه لبينونة بين عنديتك وعنديته فينبغى للعبد إذا عمل عملا أن يكون نسيا منسيا بما ذكرناه من اتهام النفس ورؤية التقصير حتى يحصل له قبوله
Artinya, “Ali bin Husein RA mengatakan bahwa setiap apapun dari amal-ibadahmu yang berkaitan dengan pandanganmu menjadi tanda penolakan atas amal tersebut. Pasalnya, penerimaan amal itu adalah sesuatu yang diangkat dan lenyap darimu. Sedangkan keterputusan amal ibadah dari pandanganmu menjadi tanda penerimaan atas amal tersebut.
Tanda bahwa Allah mengangkat amalmu itu adalah ketiadaan amal yang tersisa di ingatanmu.
Bila sedikit saja amal itu masih terkenang di benakmu, maka amal itu takkan naik ke hadirat-Nya karena tergantung antara dirimu dan Allah. Karena itu sebaiknya seseorang melupakan dan mengabaikan amal ibadahnya dengan cara memandang kekurangan seperti adanya ego atau nafsu pada amal itu dan memandang ketidaksempurnaannya sehingga penerimaan Allah atas amal itu dapat terwujud,” (Lihat Syekh Ibnu Abbad, Syarhul Hikam, Semarang, Maktabah Al-Munawwir, tanpa catatan tahun, juz I, halaman 44).
Baca: Mandikan Jenazah Pria Bunuh Diri, Ustaz Alami Kejadian yang Mengerikan, Sampai Tak Bisa Tidur