'Nyanyian' Nazarudin Soal Setya Novanto Kembali Viral
Sebelumnya nama Setya disebut-sebut diduga terkait sejumlah perkara, namun tak satu pun yang berujung di pengadilan.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto dinilai publik 'kebal hukum.'
Kabar 'kekebalan' hukum Setya Novanto ini ternyata pernah diungkap oleh Nazaruddin, narapidana kasus korupsi Wisma Hambalang.
Rekaman video wawancara bekas Bendahara DPP Demokrat itu kembali viral setelah publik diramaikan oleh kasus Setya Novanto.
Oleh Nazaruddin, Setya Novanto diberi gelar sinterklas.
Pada kasus korupsi KTP elektronik, untuk pertama kali dalam karier politiknya, ketua umum Partai Golkar dan ketua DPR Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka.
Baca: Merinding! Di Penghujung Tahun 2017, Mbah Mijan Bikin Postingan Ini! Hati-hati 09 DESEMBER 2017
Baca: Usai Dibilang Pesek dan Jelek Oleh Ustad Somad, Rina Nose Langsung Posting Tulisan Menohok Ini
Baca: Tanggapi Kasus Setya Novanto, Ketua MPR: Hentikan Mempermainkan Rakyat
Sebelumnya nama Setya disebut-sebut diduga terkait sejumlah perkara, namun tak satu pun yang berujung di pengadilan.
Ini membuat beberapa kalangan menggambarkan Setya 'lihai membebaskan diri dari kasus hukum'.
"Setya Novanto ini, saya yakin, (penegak hukum) tidak akan berani. Tidak akan berani. Orang ini Sinterklas, kebal hukum. Tidak akan berani walaupun saya bilang, sudah jelas buktinya."
"Saya cerita soal e-KTP. E-KTP itu dari sebelum proyek ditender, sudah dimarkup senilai Rp2,5 triliun. Sudah dibuat, keuntungannya segini untuk dibagikan ke DPR, Mendagri, hingga pengusaha bagian posisi Novanto."
"Spec (Spesifikasi)-nya diatur sedemikian rupa. Dalam perjalanannya, yang dilaksanakan di bawah spec. Komisi Persaingan Usaha sudah ada keputusan pengadilan bahwa terjadi proses kolusi dan rekayasa dalam proses tender."
"Ada surat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, tapi LKPP nya juga diintervensi. Pelaksanaannya kini juga amburadul. Sampai sekarang gak selesai. Uang yang dibagi-bagi juga sudah banyak."
Baca: Ternyata Ini Alasan Kenapa Turis Muslim Dunia Lebih Banyak Kunjungi Malaysia Dibanding Indonesia
