Pikirkan 1000 Kali Jika Ingin Lakukan Aborsi, Begini Siksaan yang Dialami Jabang Bayi!
Namun banyak orang yang dianugerahi kehamilan, tetapi tidak menginginkan bayinya lahir ke dunia.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menggugurkan kandungan atau lebih dikenal dengan aborsi adalah suatu tindakan medis dengan kategori resiko tinggi. Sehingga banyak orang merasa sangat takut untuk melakukannya.
Akan tetapi karena situasi dan kondisi kehamilannya yang sedang bermasalah sehingga membuat mereka harus melakukan aborsi.
Namun banyak orang yang dianugerahi kehamilan, tetapi tidak menginginkan bayinya lahir ke dunia.
Hal itu karena berbagai alasan. Bisa jadi karena bayinya hasil hubungan gelap, atau bahkan alasan lain.
Untuk itu para calon ibu tersebut memilih mendatangi klinik aborsi demi mengenyahkan darah daging sendiri.
Tahukah Anda, seperti apa siksaan yang dialami bayi saat tubuh mungilnya dikeluarkan dari rahim?

Anda bisa melihat bagaimana proses aborsi terhadap bayi melalui video dari mantan pengaborsi, dr Anthony Levatino.
Dalam video tersebut dr Anthony Levatino menjelaskan rentetan aborsi. Mulai dari bayi yang bergerak-gerak di rahim, hingga satu persatu anggota tubuhnya dicopot.
Dilansir Abortion Procedures, prosedur aborsi Dilation and Evacuation (D&E) dilakukan pada janin berusia 13-24 minggu dalam kandungan.
Baca: Dikira Hamil Anak Cewek Lagi, Ibu Hamil 4 Bulan Ini Nekat Aborsi hingga Hal Tragis Terjadi
Baca: Siswi SMA Ini Aborsi, Setelah Mayat Dikuburkan Ulat Keluar dari Alat Kelaminnya
Karena ukuran bayi yang besar, sektiar 7 inchi, maka harus dilakukan persiapan sebelum mengeluarkannya dari rahim.
Pada aborsi D&E, pengaborsi menggunakan laminaria, bentuk rumput laut disterilkan. Benda ini membuka leher rahim wanita 24 sampai 48 jam sebelum prosedur.
Laminaria menyerap cairan dari tubuh wanita dan memperluas, pelebaran (dilatasi) mulut rahim.
Ketika wanita kembali ke klinik aborsi, pengaborsi menggunakan anestesi dan selanjutnya membuka leher rahim dengan menggunakan dilator logam dan spekulum.
