Pilgub Riau 2018
Punya Jaringan Partai yang Kuat di Daerah Airlangga Optimis AYO Bisa Raih 40 Persen Suara
"Pemilih adalah masyarakat. Jadi terpenting DPD II itu bekerja agar masyarakat itu bisa memilih pasangan AYO nanti," ujarnyanya.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan pasangan Bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno memiliki modal besar dalam memenangkan Pilkada Riau 2018.
Dalam hitung-hitungan Ketua Umum, paling sedikit pasangan Andi-Suyatno atau yang disingkat AYO ini bisa meraih suara 40 persen.
Karena kuatnya partai pengusung di Provinsi Riau.
"Kita targetkan 40 Persen pasangan AYO bisa meraih suara, "ujarnya saat ditemui di VIP Bandara Minggu (21/1/2018).
Modal besar yang dimiliki pasangan ini menurut Airlangga, mereka memiliki jaringan partai yang kuat di Kabupaten/Kota didukung tujuh kepala daerah dan sembilan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Kabupaten/Kota.
Tentu menurut Airlangga mesin inilah yang bergerak di daerah.
Baca: Viral Tambang Emas di Tanjung Belit, Netizen Hebohkan Pekerja Tambang
Baca: Tak Tahu Konsumennya Polisi yang Menyamar, Pengedar Sabu Berikan Alamat Rumah pada Pemesan
"Modal pokok ini sudah ada, tinggal bergerak di lapangan raih simpati masyarakat dari empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Riau, mudah-mudahan target 40 persen itu bisa dicapai," ujarnya optimis.
Airlangga sendiri tidak mau membahas kader yang tidak mendukung pasangan AYO.
Terpenting bagi Airlangga bagaimana agar semuanya bisa berjuang menangkan pasangan AYO.
"Pemilih adalah masyarakat. Jadi terpenting DPD II itu bekerja agar masyarakat itu bisa memilih pasangan AYO nanti," ujarnyanya.
Saat ditanya apakah akan ada sanksi bagi kader yang tidak setia nantinya, Airlangga hanya menyebutkan yang dibutuhkan adalah simpati dari masyarakat.
"Kita sedang mencari simpati masyarakat dan kader-kader. Jadi bukan tindakan-tindakan yang membuat kader tidak simpatik," jelasnya.