Warga Pangkalan Kerinci Lapor Ada Jejak Diduga Harimau, BBKSDA Riau Terjun ke Lokasi

Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau sudah menerjunkan tim ke lokasi

Penulis: Rizky Armanda | Editor:
Facebook
Jejak diduga milik kaki harimau yang diposting di akun Facebook milik warga Pangkalan Kerinci 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Terkait adanya laporan warga Pangkalan Kerinci soal penemuan jejak kaki diduga harimau, Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau sudah menerjunkan tim ke lokasi.

"Baru tadi malam aduan tersebut masuk, yakni atas nama Muhammad Antum. Dan kami baru perintahkan petugas lapangan untuk turun melakukan pendalaman," ujar Kabag Humas BBKSDA Provinsi Riau Dian Indrasari saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (1/2/2018).

Dian menambahkan, adapun langkah pertama yang akan dilakukan tim adalah, memastikan terlebih dahulu apakah temuan jejak kaki tersebut memang dari harimau atau bukan.

"Setelah dipastikan, baru nanti kita akan mengikuti arahan pimpinan selanjutnya," paparnya.

Selain itu sebut Dian, masih terkait harimau, di Pelangiran, Kabupaten Inhil, tim juga masih terus bekerja keras untuk melakukan penangkapan.

Di mana harimau di sana menyerang seorang karyawati sebuah perusahaan hingga tewas.

Tentunya, langkah-langkah yang diambil petugas mengikuti aturan konservasi satwa.

Diberitakan sebelumnya, akun Media Sosial (Medsos) Facebook milik seorang warga Pangkalan Kerinci bernama Rudy Slalu memposting sebuah foto diduga jejak harimau, Minggu (28/1/2018) lalu. Jejak itu ditemukan tak jauh dari Kota Pangkalan Kerinci.

Areal penemuan bekas kaki itu merupakan perkebunan sawit serta semak belukar yang dekat dengan permungkiman warga. Wilayah itu bernama Kualo dan Linjago yang dekat dengan pusat Kota Pangkalan Kerinci.

Tribunpelalawan.com berupaya mengkonfirmasi pemilik aku FB Rudy Slalu melalui layanan pesan di FB serta mengirimkan permintaan pertemanan. Rudy akhirnya menerima pesan dan menyetujui pertemanan di FB.

Rudy menjelaskan, pada Sabtu (27/1/2018) malam itu, ia bersama beberapa temannya hendak berburu burung ruak-ruak di areal perkebunan sawit di daerah Linjago, berdekatan dengan SPBU Buya Karim di Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci. Setibanya di lokasi, mereka menghubungi pemilik kebun dan meminta ditemani ke dalam sawitan untuk berburu.

"Pas pemilik kebun sampai, kami dilarang masuk ke dalam. Karena beberapa hari sebelumnya, ditemukan jejak Si Datuk. Kamipun terkejut," beber Rudy kepada tribunpelalawan.com, Kamis (1/2/2018).

Sebagai bukti, lanjut Rudy, pemilik kebun menunjukan foto-foto jejak diduga milik Si Belang. Alhasil mereka tidak berani masuk dan mengurungkan niat untuk berburu malam itu. Rudy meminta foto-foto tersebut agar diinformasikan di media sosial serta mengimbau warga agar wasda jika masuk ke dalam, suatu waktu bisa bertemu dengan harimau.

Saat tribunpelalawan.com menekankan apakah pernah saksi mata melihat langsung keberadaan Si Belang, Rudy menegaskan berdasarkan pengakuan pemilik kebun sudah ada yang melihat penampakan hariamu tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved