Waduh, Usai Sebut Nilai Fiskom Zaadit NOL, Assdos Ini Malah Minta Maaf, Kok Bisa?
Surat yang bermaterai Rp 6 ribu itu menyatakan permintaan maaf telah memperkeruh suasana.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Surat permintaan maaf terbuka untuk Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Zaadit Taqwa, beredar di media sosial.
Surat terbuka diunggah oleh pemilik Twitter, Angga Dito Fauzi, yang sebelumnya membocorkan nilai perkuliahan Zaadit.

Baca: Gadis Ini Beri Penghormatan Terakhir pada Kembarannya yang Meninggal karena Flu
Baca: Astaga! Kepala Balita Terjebak di Dudukan Toilet, Dibawa ke Pemadam Kebakaran, Begini Akhirnya
Diketahui Angga merupakan seorang asisten dosen, pengajar salah satu mata kuliah yang diambil Zaadit.
Angga menulis permintaan maaf dan klarifikasinya terkait cuitan sebelumnya.
Surat yang bermaterai Rp 6 ribu itu menyatakan permintaan maaf telah memperkeruh suasana.
Angga mengakui tindakannya itu tidak etis secara akademik.
"Yth.warganet Twitter, Dengan maksud baik untuk membuat situasi tidak semakin keruh terkait dengan cuitan saya pada tanggal 2 Februari 2018 sekitar pukul 22.00 WIB,
Berikut saya sampaikan permohonan maaf terbuka saya terkait hal tersebut. Salam damai," tweet Angga disertai foto surat permintaan maaf.
Berikut isi surat permintaan maaf Angga untuk Zaadit.
Baca: Widih, Ketika Lamborghini Hotman Paris dan Raffi Ngetem di Kedai Kopi Johny,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Angga Dito Fauzi,S.Si.,M.Si.
tempat dan tanggal lahir : Makassar, 6 Mei 1992
alamat tinggal : Jalan K.H.Ahmad Dahlan No.59 Depok
Menyatakan dan menyampaikan permohonan maaf kepada Sdr. Muhammad Zaadit Taqwa , Ketua BEM UI 2018, dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan tindakan saya menyampaikan kepada publik informasi nilai mata kuliah yang diambil oleh Sdr. Muhammad Zaadit Taqwa di Program Studi S1 Fisika FMIPA UI, di mana saya adalah asisten dosen untuk mata kuliah tersebut, melalui media sosial Twitter pada tanggal 2 Februari 2018 sekitar pukul 22.00 WIB, Saya mengakui bahwa tindakan saya tersebut tidak etis secara akademik.