Ini Profil Ketua PSI, Grace Natalie dan Target Partainya di Pemilu 2019
Grace menuturkan partainya melibatkan kalangan aktivis dan akademisi yang akan menjadi panel juri proses perekrutan
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Meski hampir senyap, akhirnya rencana pembentukan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mulai tercium media.
Cukup mengejutkan sebab ternyata partai ini sudah mempunyai kepengurusan pusat sampai kecamatan yang banyak melibatkan anak-anak muda yang tidak pernah terlibat dalam kepengurusan harian parpol.
Bermodal semangat itu, jaringan mereka pelan-pelan mulai berbentuk.
Tapi juga yang menarik adalah, PSI ternyata dipimpin oleh seorang Ketua Umum perempuan yang tidak asing bagi publik. Begitu juga dengan sosok Sekretaris Jenderal, Raja Juli Antoni.
Sang ketua umum adalah Grace Natalie. Perempuan berdarah Melayu, Tionghoa, dan Belanda ini lahir pada tanggal 4 Juli 1982.
Sejak menamatkan kuliah di Institut Bisnis Indonesia, langsung aktif di media Televisi.

Baca: Seperti Boneka Barbie, Ini Anak Elvy Sukaesih yang Tak Pakai Narkoba
Memulai karir sebagai reporter di SCTV, lalu dipercaya menjadi News Anchor Liputan6 SCTV. Kecintaannya pada media televisi berlanjut ke ANTV lalu terakhir di TVOne.
Bukan sembarang jurnalis, dalam karirnya dia selalu dekat dengan isu politik. Berbagai tokoh internasional pernah diwawancarainya: George Soros, Steve Forbes, Ramos Horta dan Abhisit Vejjajiva.
Sejak memulai karirnya, sebagai perempuan, Grace tidak jarang mendapatkan perlakuan diskriminatif, bahkan dari teman-teman jurnalis sendiri.
Pernah sekali, dalam liputan di rumah Presiden SBY saat itu, seorang jurnalis media cetak mengatakan kepadanya, “Kenapa jadi jurnalis? Kenapa tidak buka toko saja?”.
Bagi Grace itu sempat membuatnya sedikit terpukul. Namun dirinya pantang menyerah.
Baca: Dicegah ke Podium, Anies Baswedan Unggah Pesan Mengharukan Ini untuk Persija Jakarta
Grace membuktikan dirinya mampu, tidak hanya sebagai jurnalis, tapi termasuk mentransformasikan dirinya ke hal baru, riset politik.
Tahun 2012, Grace dipercaya sebagai CEO di sebuah lembaga survey ternama yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Beberapa momentum politik penting dilewatinya bersama SMRC, termasuk Pemilihan Legislatif dan Presiden 2014 sebagai kiprah terakhirnya di SMRC.