Gunakan Langgam Melayu dan Selera Humor Tinggi, Ini Dia Alasan Ustadz Abdul Somad Dapat Gelar Adat

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ustadz Abdul Somad atau dikenal sebagai UAS, selalu memberikan penjelasan atas tausyiahnya dengan mengunakan langgam Melayu.

Suara Ustadz Abdul Somad terasa enak di telinga dan nyaman di hati, apalagi jika ditingkahi dengan pantun dan syair.

Hal ini karakter umum yang dimiliki oleh orang Melayu khasnya Riau.

Baca: LIVE STREAMING: Ustadz Abdul Somad Terima Gelar Adat Datuk Seri Ulama Setia Negara

Dalam banyak ceramahnya Ustadz Abdul Somad dinilai memiliki nuansa sastra, ada rima dan metafora, karena begitulah akar sastra Melayu dari Arab Parsi.

Suara Abdul Somad yang tidak hanya lantang dan fasih dalam bahasa Arab, tetapi juga merdu menjadikan tausiahnya mewujud sebagai semacam seni pertunjukan, apalagi saat ia mendendangkan syair dan zikir.

Wawasan ilmunya sampai kepada sejarah pelbagai kerajaan dan kesultanan Melayu.

Ia dengan fasih mendeskripsikan bagaimana sejarah mengalir kronologis, mulai dari Bukit Siguntang, terus ke Bentan, dan Melaka.

Baca: BREAKING NEWS: Sebuah Mobil Terbalik di Jalan Sudirman Dekat Mal Pekanbaru

Lalu bersambung ke aliran spasial, dari Kerajaan Samudera Pasai, terus kerajaan Melayu Deli Serdang, Inderagiri, Siak Sri Inderapura hingga Dharmaseraya. Ustadz Abdul Somad paham bagaimana kebiasaan di kampung-kampung dan dusun di Riau, di ceruk sungai dan hutan simpanan.

Selain yang disebutkan di atas, Ustadz Abdul Somad memiliki selera humor yang tinggi.

Ia membuat cerita panjang dengan selaan canda yang menyegarkan.

Ia membuat humor tidak mesti ikut tertawa bersama jemaah.

Humor seperti ini tipikal humor orang Melayu.

Baca: Ustadz Abdul Somad Sejak Kecil Sudah Dipersiapkan Jadi Ulama Besar. Begini Kisah Hidupnya