Hari Perempuan Internasional - Sering Lelah dan Mual, Jangan Abaikan 7 Gejala Kanker Serviks
Namun sayangnya, sebagian besar perempuan baru menyadari terkena kanker serviks saat kondisinya sudah parah.
Penulis: harismanto | Editor: harismanto
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hari ini, 8 Maret, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Namun, tahukah Anda, bahwa hingga hari ini kanker serviks masih menjadi penyakit yang paling menakutkan bagi kaum perempuan?
Betapa tidak, pada 2014 lalu, terdapat lebih dari 92 ribu perempuan Indonesia meninggal karena kanker dengan 10,3 persen di antaranya karena kanker serviks.
Saat ini, terdapat sekitar 21 ribu kasus kanker serviks di Indonesia per tahun.
Baca: Hari Perempuan Internasional, Google Doodle Tampilkan 12 Karya Seniman Wanita
Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan urutan kedua tertinggi di dunia.
Salah satu pendorong tingginya kasus kanker serviks karena tidak adanya pemantauan sejak dini.
Namun sayangnya, seperti diulas dokter Jezy Reisya di laman Meetdoctor.com, sebagian besar penderita kanker serviks baru menyadari saat kondisinya sudah parah.
Kanker serviks terjadi ketika sel abnormal berkembang dan menyebar di dalam serviks perempuan yang terletak di bagian bawah rahim.
Selama virus penyebab kanker serviks ditemukan sejak dini, kanker serviks merupakan jenis penyakit yang mudah disembuhkan.
Berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention, enam dari setiap 10 kanker serviks terjadi pada perempuan yang belum pernah menerima tes pap atau belum pernah melakukan tes dalam lima tahun terakhir.
Baca: MIRIS, Remaja 13 Tahun di Kampar Melahirkan Tanpa Suami, Panggilan Terhadap Anaknya Bikin Syok
Perlu Anda ketahui bahwa perempuan yang berusia antara 21 sampai 65 tahun, dan pelaku seks aktif, harus mendapatkan papsmear setiap tiga tahun dari usia 21 sampai 30 tahun.
Setiap lima tahun dari usia 30 sampai 65 tahun
"Faktanya, salah satu faktor risiko terbesar terkena kanker serviks adalah tidak melakukan pap smear dalam lima tahun terakhir," kata Eloise Chapman-Davis, M.D., ahli onkologi ginekologi di Weill Cornell Medicine dan New York-Presbyterian.
Tidak hanya harus melakukan papsmear, Anda juga perlu waspada terhadap gejala kanker serviks.