Jangan Salah, Pria Bisa Menolak Berhubungan Seks, Inilah 6 Penyebabnya yang Paling Umum
Berkurangnya minat seks lebih mungkin terjadi apabila pasangan sudah sangat terbiasa hidup bersama dalam jangka panjang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejuta pertanyaan mungkin mondar-mandir di benak begitu suami menolak ajakan untuk berhubungan intim.
Jangan panik dulu. Gairah seks yang menurun sebenarnya wajar saja, dan tidak selalu menjadi akibat dari penyakit atau gangguan seks tertentu, seperti disfungsi ereksi (impotensi) contohnya.
Berkurangnya minat seks lebih mungkin terjadi apabila pasangan sudah sangat terbiasa hidup bersama dalam jangka panjang.
Berikut beberapa penyebab paling umum mengapa pria menolak berhubungan seks seperti dilansir kompas.com dari hello sehat.
1. Kecapekan Ya.
Kecapekan adalah alasan utama dan yang paling umum kenapa banyak pria memutuskan untuk absen dulu bermain di ranjang.
Terlebih, seks merupakan aktivitas fisik yang memerlukan banyak tenaga dan membakar banyak energi — bahkan hampir sama dengan berolahraga.
Tubuh lelah adalah pertanda bahwa orang membutuhkan istirahat. Itu sebabnya setelah beraktivitas seharian biasanya pria jadi lebih gampang ngantuk dan memilih untuk langsung tidur, daripada bercinta.
Pasalnya, kecapekan berat justru bisa bikin makin sulit tidur, sehingga malah makin membuat loyo tubuh di keesokan harinya.
Yang dapat dilakukan: Jika pasangan sedang benar-benar kelelahan, sebaiknya jangan paksa dirinya untuk bercinta.
Jadwalkan hubungan seks di lain hari. Apabila ia terus-menerus merasa kelelahan tanpa sebab, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk menemukan penyebab pastinya.
2. Stres Stres juga berpengaruh pada gairah seksual.
Pria mungkin menolak berhubungan stres karena pikirannya sedang kalut oleh stres yang ia alami, bisa stres soal pekerjaan, masalah finansial, menghadapi jalanan macet, hingga mungkin stres karena emosi yang terpendam dari pertengkaran.
Pelepasan kortisol dan adrenalin akibat stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat memerosotkan kadar testosteron.
Hal ini dapat mengganggu produksi sperma dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi sementara.