Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Terungkap, Ini Penyebab Pesawat Mina Basaran Jatuh Setelah Melaksanakan Pesta Lajang di Dubai

Delapan mayat ditemukan termasuk Mina Basaran, putri 28 tahun ketua Basaran Investment Holding Turki.

istimewa

TRIBUNPEKANBARU.COM - Penyidik pada hari Senin menemukan "kotak hitam" dari jet pribadi Turki yang jatuh di pegunungan Iran dalam perjalanan dari Uni Emirat Arab ke Istanbul.

Penerbangan ini menewaskan 11 orang di dalamnya termasuk calon pengantin Turki beserta teman-temannya.

Pihak berwenang mengembalikan semua korban tewas dari lokasi kecelakaan di Pegunungan Zagros di luar kota Shahr-e Kord, sekitar 370 kilometer di selatan ibukota Iran, Teheran, menurut sebuah laporan oleh kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah.

Pejabat sejauh ini telah mengidentifikasi delapan mayat, termasuk Mina Basaran, putri 28 tahun ketua Basaran Investment Holding Turki.

Hujan lebat dan angin di pegunungan sejak jatuhnya pada hari Minggu membuat helikopter tidak mungkin mendarat di daerah tersebut, meskipun para pejabat berharap untuk menurunkan mayat tersebut dari gunung pada hari itu, kata IRNA.

Keluarga korban tiba Senin di Shahr-e Kord, didampingi oleh diplomat Turki seperti dilansir theeagle.com.

Baca: Ini Sosok Huseyin Basaran, Ayah Mirna Basaran, Calon Pengantin yang Tewas Bersama 7 Rekannya

Baca: Pesawatnya Jatuh, Mina Basaran Tewas Setelah Pesta Lajang Bersama 7 Temannya, Ini Fotonya

Mirna Basaran dan Ayah
Mirna Basaran dan Ayah (istimewa)

Baca: Ini Pria yang Akan Dinikahi Mina Basaran, Korban Jatuhnya Pesawat Setelah Pesta Lajang di Dubai

Baca: Video Mina Basaran yang Memesona, Korban Jatuhnya Pesawat Setelah Pesta Lajang di Dubai

Penerbangan tersebut lepas landas hari Minggu dari Bandara Internasional Sharjah di UAE.

Sedikit lebih dari satu jam penerbangan, pesawat dengan cepat memperoleh ketinggian dan kemudian turun drastis dalam hitungan menit, menurut FlightRadar24, sebuah situs pelacak penerbangan.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu, meski seorang saksi mengatakan kepada televisi pemerintah, Bombardier CL604 terbakar sebelum menabrak gunung tersebut.

Menemukan "kotak hitam" pesawat terbang akan membantu penyidik mencoba mengumpulkan apa yang terjadi.

Peralatan itu, biasanya dicat dengan warna cerah untuk memungkinkan pencari menemukannya dengan mudah, merekam percakapan kokpit dan transmisi radio, serta data lainnya dari penerbangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved