Beredar Cerita Mengerikan Manusia Makan Anak Harimau di Inhil, Begini Penuturan Tokoh Masyarakat
Pascaserangan harimau terhadap warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan itu, kini berbagai cerita muncul.
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com: Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Serangan harimau yang terjadi di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Sabtu (10/3/2018) lalu menelan korban jiwa, Yusri Efendi (34).
Pascaserangan harimau terhadap warga Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan itu, kini berbagai cerita muncul terkait keberadaan hewan tersebut.
Sebelumnya masyarakat sempat membagikan cerita penampakan dan pertemuan dengan Si Raja Hutan di Landscape Kerumutan.
Tapi kali ini ceritanya berbeda, dan bahkan lebih ekstrim.
Baca: Nasib Bonita si Harimau Sumatera Kian di Ujung Tanduk, Masyarakat Geram dan Ultimatum BBKSDA
Informasi yang diperoleh tribunpelalawan.com, suku pedalaman yang tinggal di Kampung Danau Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pernah menangkap anak harimau.
Harimau yang masih muda itu ditangkap masyarakat pedalaman dan dibunuh.
Bahkan daging Si Belang yang masih belia itu dipotong dan dicincang.
Kemudian dimasak layaknya daging yang biasa dikonsumsi warga.
"Kemudian mereka memakannya. Itu suku pedalaman yang di hutan itu. Kalau di pesisir ini ibaratnya suku lautlah. Saya dapat cerita dari orang-orang kampung yang tahu itu," ungkap seorang tokoh masyarakat Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Rusli, Rabu (14/3/2018).
Baca: VIDEO: Detik-Detik Harimau Bonita Muncul dan Terekam Kamera di Perkebunan Sawit
Rusli bercerita, peristiwa anak harimau yang ditangkap, dibunuh, dan dimakan itu sekitar dua bulan lalu.
Tepat setelah Harimau Bonita menerkam dan membunuh karyawan PT Tabungan Haji Indo Plantation (THIP), Jumiati.
Namun tak ada dokumentasi berupa foto maupun video aksi suku pedalaman membantai anak harimau tersebut.