Kampar
Kisah Guru di Kampar Harus Nginap di Bangunan Sekolah, Tak Bisa Pulang Karena Sulitnya Akses Jalan
Miris, Kesulitan dialami guru yang mengajar di SD Negeri 020 Balung Kecamatan XIII Koto Kampar.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG- Kesulitan dialami guru yang mengajar di SD Negeri 020 Balung Kecamatan XIII Koto Kampar sangat miris.
Sudahlah kondisi bangunan sekolah sangat memprihatinkan, akses menuju sekolah juga sangat parah.
Baca: Sudah 35 yang Mendaftar, Calon Imam Masjid Paripurna, Syaratnya Hafiz Quran
Baca: Gara-gara Selembar Foto Ini, Netizen Menyesal dan Merasa Kena Tipu Dian Sastro Selama Ini
"Bukan parah lagi (kondisi jalan)," ungkap Kepala SDN 020 Balung, Esdi Yoker, Minggu (18/3/2018).

Ia tidak dapat menyematkan kata-kata untuk menggambarkan kondisi jalan dari pusat Desa Balung menuju sekolah yang terletak di Dusun V Siasam, ujung desa.
Esdi mengatakan, guru mesti menyeberangi empat sungai kecil di sepanjang jalan sekitar 12 kilometer dari pusat desa. Sungai itu tanpa jembatan. "Kalau hujan, (arus) sungainya jadi besar juga," katanya.
Menurut Esdi, perjalanan memakan waktu empat jam dengan sepeda motor.
Itupun jika jalan dalam keadaan kering. "Kalau lagi musim hujan, (berangkat pagi) bisa sampai sore," ujarnya.
Ia sendiri tinggal di Desa Sibuak Kecamatan Tapung.
Baca: Astaga, Baru 1 Bulan Menikah, Pria Ini Pergoki Istrinya Check In di Hotel Bareng Mc Pernikahannya
Ia tidak bisa pulang setiap hari. Acap kali ia menginap di sekolah yang belum dialiri listrik itu.
Kadang di rumah orang tuanya di Balung.
Sesekali di Kantor UPT Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kampar Kecamatan XIII Koto Kampar.