Penumpang Jadi Korban Pembunuhan, Grab Siap Bertanggung Jawab atas Tewasnya Yun Siska
Korban dimintai uang Rp 20 juta dan dirampas barangnya. Karena tidak ditemukan uang, pelaku mencekik korban hingga tewas.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Grab Indonesia siap bertanggung jawab kepada keluarga almarhumah Yun Siska Rochani, penumpang yang menjadi korban pembunuhan oleh sopir Grab.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menuturkan, pihaknya telah mengunjungi keluarga korban sesuai permintaan keluarga, pada Minggu (26/3/2018).
"Kami telah mengunjungi pihak keluarga korban dan menyampaikan komitmen kami untuk memberikan segala bentuk dukungan serta bantuan kepada keluarga dan kerabat korban," ucap Ridzki seperti yang dikutip Tribunpekanbaru.com dari Tribunnews.com, Senin (26/3/2018).
Baca: Anaknya Naik Taksi Online Dibunuh dengan Kejam, Begini Kisah Tragis dan Duka Sang Ayah

Ridzki menjelaskan Grab akan segera mencairkan asuransi untuk keluarga korban setelah proses investigasi selesai.
"Kami berkomitmen penuh akan memenuhi hak penumpang termasuk memproses pertanggungan asuransi yang diperlukan bagi keluarga korban," ungkap Ridzki.
Sebagai perwakilan Grab, Ridzki pun menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Yun Siska yang merupakan warga Petukangan, Jakarta Selatan.
"Atas nama segenap manajemen dan keluarga besar Grab, kami menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam kepada pihak keluarga, kerabat, dan rekan dari korban," ungkap Ridzki.
Pembunuhan Yun Siska oleh sopir Grab berinisial FH dan saudara kembarnya terjadi pada Minggu (18/3/2018) dini hari.
Jenazah di buang di depan Perumahan Cibinong Griya Asri (CGA), Kabupaten Bogor.
Saat ditemukan, kedua tangan korban terikat lakban dan wajhanya tertutup kantong plastik.
Sebelumnya Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky mengatakan bahwa pada awalnya korban memesan taksi online di kawasan Jakarta Selatan menuju Hotel di Kawasan Jakarta.
Namun korban tak langsung diantarkan ke tempat tujuan, melainkan diajak berputar-putar sampai ke kawasan Tol Jagorawi.
Baca: Ajaib! Ditabrak Kereta, Tubuh Pria Ini Terbelah, Namun Ia Masih Hidup dan Berbicara
Kemudian saat di rest area daerah Sukaraja, korban dimintai uang Rp 20 juta dan dirampas barang-barangnya.