Pelalawan
Di Kecamatan Ini Bensin Dijual Pakai Botol Sirup, Harganya pun Dibanderol
BBM jenis bensin dijual menggunakan botol sirup yang harganya juga cukup mencengangkan.
Penulis: johanes | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Masyarakat sedang dihebohnya dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tiga hari lalu, khususnya di Provinsi Riau.
Lantaran kenaikan harga pertalite tertinggi se-Indonesia.
Demikian halnya dengan salah satu daerah di Kabupaten Pelalawan ini.
BBM jenis bensin dijual menggunakan botol sirup yang harganya juga cukup mencengangkan.
Lokasinya berada di Kecamatan Kuala Kampar yang letaknya terpisah sendiri dari daratan Pelalawan lainnya karena terdiri dari satu pulau yang kerap disebut Pulau Mendol.
Baca: Mimpi Anaknya Diperkosa hingga Hamil, Ayah Ini Hancurkan dan Bakar Mobil Tetangga
Baca: Pegadaian Literation Fair 2018 Hadir di Mal Ska, Catat Jadwal dan Kegiatannya
Menurut warga Kuala Kampar, Tengku Fauzan, semua pedagang BBM eceran di desa-desa dan kelurahan di kecamatan itu memang menggunakan botol sirup yang terbuat dari kaca.
Hal itu sudah berlangsung lama dan telah lazim bagi masyarakat yang datang untuk mengisi bensin ketengan ke dalam tangki sepeda motornya.
"Harga satu botolnya sekarang Rp 7.000. Itu sudah sejak lama. Dari dulu malah," beber Tengku Fauzan kepada tribunpelalawan.com, Rabu (28/3/2018).
Fauzan menerangkan, harga Rp 7 ribu perbotol seragam di semua warung yang menjual bensin ketengan di Pulau Mendol.
Warga yang 80 persen mencari nafkah dengan bertani dan nelayan tak pernah mengeluhkan bensin yang dibandrol itu.
Memang sekilas terlihat murah dengan harga satu botol Rp 7 ribu di Penyalai, nama lain Kecamatan Kuala Kampar.
Namun jika diperhitungkan, satu liter bensin setara dengan dua setengah botol sirup yang diecer.