Mengintip Akun FB Daud Hadi Sebelum Tewas, Apakah Ada Kaitannya dengan Pembunuhan?

Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com: Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI - Tim gabungan Polres Pelalawan dengan Polsek Bunut sedang memburu pelaku pembunuhan warga Desa Sialang Godang Kecamatan Bandar Petalangan, Daud Hadi (56), Selasa (10/4/2018).

Polisi bekerja intensif dalam mengungkap kasus ini.

Tribunpelalawan.com berupaya mengintip akun Facebook milik almarhum Daud Hadi dan melihat postingan foto ataupun statusnya.

Entah berhubungan atau tidak, dari status FB korban tampak jelas dia sangat kritis terhadap ketidakberesan pemerintah desa ataupun program pembangunan di sekitarnya.

Terakhir korban memposting 20 foto terkait kegiatan penataran Bumdes di Kecamatan Pangkalan Lesung pada tanggal 7 April lalu atau sekitar tiga hari yang lewat.

Korban merupakan anggota BUMDes di Desa Sialang Godang terlihat duduk bersama peserta penataran lainnya sambil bermain laptop. Ada juga postngan foto-foto kegiatan BUMDes lainnya.

Baca: Kajari Kuansing Mendadak Dimutasi, Siapa Pengganti Zufri?

Pada status FB tanggal 1 April malam lalu almarhum menuliskan akan berangkat ke Polres Pelalawan keesokan harinya.

"Melaporkan pengurus lama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani ) membuar laporan palsu, mencemarkan nama baik ku," tulis Daud.

Baca: Pengakuan Tukang Urut yang Gorok Leher Korban, Merasa Dilecehkan dan Bayaran Tak Sesuai

Pada 27 Maret lalu di memposting foto sedang diperiksa penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Pelalawan di salah satu ruangan mapolres. Menggunakan kemeja berwarna merah dia duduk berhadapan dengan seorang polisi menggunakan kemea putih. Daud menuliskan keterangan foto

"Pelapor dalam proses BAP di Polres Pelalawan dalam kasus Gapoktan di Sialang Godang," tulisnya.

Postingan bulan lalu jugaa menyinggung masalah pemeriksaan di Polres Pelalawan mengenai korupsi di Desa Sialang Godang.

Di status lain, Daud menyinggung seorang Sekdes yang mencari kesalahan dirinya dan menyebar fitnah.

Apakah status-status itu berhubungan dengan kasus pembunuhan yang dialaminya, hanya waktu dna kerja keras polisi yang bisa menjawab. (*)