Satu Psikopat dan Satunya Lagi Penuh Empati, Ini Kisah Kembar Siam yang Memilukan
Masha lebih suka menghindari hubungan romantis dalam kehidupan nyata, tetapi diketahui menonton film gadis-gadis cantik.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelangkaan kembar siam telah membuatnya menjadi satu fokus dan subjek dari keingintahuan ilmiah yang besar.
Begitu juga Masha dan Dasha Krivoshlyapova yang terlahir sebagai kembarsiam.
Keadaan mereka itu memicu keingintahuan Pyotr Anokhin, seorang ahli fisiologi Soviet yang segera menjadikan Masha dan Dasha sebagai fokus dari eksperimen sainsnya.
Dilansir dari ranker.com, projek yang disetujui oleh pemerintahan Uni Soviet itu melibatkan praktik siksaan dan isolasi.
Baca: Kebiasaan Konsumsi Makanan Seperti Ini, Bocah Ini Didiagnosa Idap Kanker Pankreas Stadium 4.

Masha dan Dasha Krivoshlyapova/ranker.com
Hal itu semakin menambah kompleksitas situasi Masha dan Dasha Krivoshlyapova sebagai kembar siam.
Fakta mengungkap bahwa Masha dan Dasha memiliki kepribadian yang berseberangan, satunya memiliki kecenderungan psikopat dan yang lain penuh empati.

Masha dan Dasha Krivoshlyapova/Daily Mail
Baca: Sungguh Kejam, Seorang Ibu Berusia 78 Tahun Dikurung Anaknya di Dalam Kandang
Bertemu Ibunya Kembali
Para gadis kembar siam itu lahir pada Januari 1950 dari rahim Yekaterina Krivoshlyapova.
Namun, Yekaterina segera diberitahu bahwa putrinya akan membutuhkan perawatan yang disponsori oleh negara agar bertahan hidup.
Yekaterina setuju, namun meminta agar tetap diizinkan untuk rutin menengok Masha dan Dasha.
Berhubung eksperimen yang dilakukan Pyotr Anokhin mungkin dapat menimbulkan keberatan dari Yekaterina, maka ibu mereka segera dikabarkan bahwa Masha dan Dasha tidak dapat bertahan hidup.
Baca: Fadli Zon Tunggak Tagihan Listrik, Denny Siregar Sebut Fakta Kondisi Rakyat
Namun, bertahun-tahun kemudian, Yekaterina berhasil bertemu dan berusaha menjalin hubungan dengan anak-anak kembar siamnya.