Tak Cuma Bahasa, Unsur Melayu Ini Juga Akan Diterapkan di Bandara, Hotel, dan Tempat Umum Lainnya
Pihak DPRD Riau mendukung penggunaan Bahasa Melayu untuk pengumuman di Bandara Sultan Syarif Kasim diterapkan.
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak DPRD Riau mendukung penggunaan Bahasa Melayu untuk pengumuman di Bandara Sultan Syarif Kasim, yang per hari ini, Rabu (2/5/2018) mulai diterapkan.
Salah seorang anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP2D) DPRD Riau, Aherson mengatakan, sudah saatnya kearifan lokal digunakan dan ditonjolkan di tempat-tempat umum.
"Kita Melayu punya identitas dan ciri khas. Sudah saatnya memang kita menggunakan apa yang menjadi identitas kita tersebut, bahkan kalau bisa dari dulu ini diterapkan," kata Aherson kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (2/5).
Diakui Aherson, sampai saat ini belum ada Perda yang mengatur khusus tentang penggunaan Bahasa Melayu tersebut di bandara.
Walau ada Perda muatan lokal Melayu, namun hal tersebut menurut Aherson belum khusus penggunaan Bahasa Melayu di bandara tersebut.
Baca: Swasta Berperan Bantu Petani Menyerap Biaya Pelaksanaan Replanting Sawit
Namun jika dibuatkan Perda nantinya, menurutnya juga sekaligus akan diatur tentang pakaian, sikap, dan nuansa di bandara juga akan disesuaikan dengan adat Melayu.
Tidak hanya di bandara, nantinya juga akan diterapkan di tempat-tempat umum, seperti hotel, mall, tempat kunjungan wisata, dan tempat umum lainnya.
"Kalau dibuat Perdanya, tidak hanya pada Bahasa penekanannya nantinya, tapi juga berpakaian, bersikap, irama musik, dan lainnya. Nanti bisa diusulkan oleh pemerintah, atau dari DPRD Riau sendiri Ranperdanya untuk tahun 2019," imbuhnya.
Baca: 5 Fakta Pertemuan Petinggi Korut Kim Jong Un dan Petinggi Korea Selatan, Seleb Ramai Posting Begini
Dengan demikian, menurut Aherson budaya Melayu dan daerah Riau akan semakin dikenal oleh daerah lain, yang datang ke Provinsi Riau.
"Kita akan gampang diingat kalau kita punya perbedaan, punya ciri khas, dan identitas. Kalau hanya bersifat umum orang akan gampang lupa, karena tidak ada suatu hal yang berkesan," tuturnya. (*)