Istri Dihina Tetangga dan Tak Boleh Ambil Air, Suami Lakukan Hal Tak Diduga, Salut Banget
Pria itu berprofesi sebagai buruh yang diupah secara harian. Ia tak bisa meninggalkan pekerjaan utama untuk mencari nafkah
Laporan Ariestia/Tribunpekanbaru
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mengalami penolakan memang menyesakkan hati. Itulah yang membuat seorang suami bertindak di luar perkiraan banyak orang di Nagpur, India.
Ia menggali sumur supaya tidak bergantung lagi pada orang lain untuk mendapatkan air.
Bapurao Tajne, pria dari komunitas Dalit kasta terendah itu, melakukannya seorang diri. Padahal pekerjaan tersebut normalnya dilakukan oleh 4-5 lelaki.
Tajne merupakan buruh miskin di Desa Kalambeshwar, distrik Washim. Walaupun dia tidak pernah menggali sumur sebelumnya, pria itu membulatkan tekad. Tajne mencurahkan waktu enam jam sehari selama 40 hari menggali tanah yang kering, keras berbatu.
Pria itu berprofesi sebagai buruh yang diupah secara harian. Ia tak bisa meninggalkan pekerjaan utama untuk mencari nafkah bagi keluarga.
Baca: Video Hotman Paris Ngaku Gugup Saat Dipijat Dua Serigala yang Tampil Seksi
Baca: Siapa Sangka, Perjalanan Hidup Via Valen Penuh Cobaan, Kini Sukses Jadi Miliarder Cantik
Oleh sebab itu ia menggali sumur selama empat jam, lalu pergi bekerja. Setelah pulang, ia kembali melanjutkan pekerjaan selama dua jam lagi. Hal itu dilakukan tanpa henti selama 40 hari.
Tajne memutuskan untuk menggali sumur karena tak diperbolehkan mengambil air dari sumur orang lain. Biasanya, istrinya juga sering mendapatkan penghinaan saat mengambil air di sumur tersebut.
"Saya tak mau menyebutkan nama pemilik sumur karena tidak ingin menimbulkan perasaan tidak enak di desa. Bagaimanapun kami merasa dia menghina kami karena kami miskin dan Dalit. Saya pulang hari itu di Bulan Maret dengan hampir menangis. Saya bertekad tidak akan pernah memohon air dari siapapun. Saya pergi ke Malegaon (kota terdekat) dan membeli peralatan. Dalam waktu satu jam saya mulai menggali," kata Tajne pada Times of India di rumahnya yang sederhana.
Tak ada pengetahuan hydrological untuk menentukan titik dimana air berada. Semua hanya berdasarkan naluri.
"Saya berdo'a kepada tuhan sebelum memulai pekerjaan. Saya bersyukur usaha saya dibalasnya," tutur Tajne pada Times of India.
Melihat upayanya yang dinilai tidak masuk akal, setiap orang berpikir dia gila. Tak seorang pun yang mau membantu, termasuk dari keluarga sendiri.
Sang istri yang sering dihina orang pun bahkan ikut mengejek suami karena merasa usaha itu tidak akan berhasil. Penduduk desa mulai terang-terangan menjadikannya olok-olok.