Mahasiswa Sebut Masih Ada Calo Bantuan Pendidikan
Padahal mahasiswa mengajukan langsung ke kampus dan kampus yang mengajukan ke pihak Biro Kesra sehingga tidak ada celah bagi pihak luar untuk bermain.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
Laporan Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Calo Bantuan pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu sudah bukan rahasia umum lagi.
Setiap ada program bantuan pendidikan dari pemerintah para calo ini selalu muncul mendatangi kampus - kampus.
Tahun 2017 lalu Pemprov Riau menganggarkan bantuan pendidikan yang dianggarkan tahun 2018 namun mulai diproses pemberkasan tahun lalu.
Bahkan ada juga sejumlah mahasiswa yang mengaku sempat didatangi sejumlah oknum mahasiswa lainnya yang mengaku ada orang yang bisa membantu untuk mendapatkan bantuan pendidikan itu.
Baca: Polisi Dapati Transaksi yang Mencurigakan, Setelah Pelaku Ditangkap Terungkap Fakta Ini
Seperti pengakuan seorang mahasiswa asal UIN Suska, kepada Tribun meminta namanya tidak disebutkan, dirinya dan beberapa lainnya diiming-imingi bisa menerima bantuan pendidikan dengan bantuan orang dalam tersebut.
"Jadi dibilang ada orang dalam yang bisa bantu, dan kami diminta untuk mengajukan nanti akan dibantu di dalam, "ujar Mahasiswa tersebut.
Padahal mahasiswa mengajukan langsung ke kampus dan kampus yang mengajukan ke pihak Biro Kesra sehingga tidak ada celah bagi pihak luar untuk bermain. Hanya saja disebutkan ada pihak orang dalam yang bisa membantu.
" Trus katanya kalau cair nanti bagi dua, ada juga teman - teman yang setuju dan ikut itu, "ujar Mahasiswa tersebut.
Mahasiswa yang bersangkutan saat ditanya apakah ada kesepakatan dengan oknum tersebut yang memiliki perpanjangan tangan juga mahasiswa di kampus. Ia mengaku tidak yakin sehingga tidak ada jumpa dan komunikasi lebih lanjut.
Baca: Data Palsu Tidak Bisa Cairkan Bantuan Pendidikan, Biro Kesra Minta Kampus Lengkapi Administrasi
"Kalau setuju baru dijumpakan, kebetulan saya nggak ikut orang yang ngajak, ada juga teman yang ikut, "ujarnya.
Tidak hanya itu bahkan ditawarkan juga untuk memanipulasi data jika bahan tidak lengkap, karena menurut si calo tersebut tidak ada masalah meskipun berkasnya palsu.
" Ada teman yang kebetulan berkasnya tidak lengkap diajak mengajukan berkas dengan memanipulasi data, katanya bisa bantu, "jelas mahasiswa tersebut.