Pemerkosa Ini Marah Karena Dihukum 100 Kali Sit-up, Lalu Lakukan Hal Lebih Ngeri Pada Korbannya

Para pelaku pemerkosaan tersebut kembali ke Raja Kendua. Mereka lalu membakar gadis itu di depan orangtuanya.

Editor: M Iqbal
net
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang remaja 16 tahun di India dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.

Hal tersebut disebabkan pelaku tidak terima dihukum oleh tetua desa si korban.

Diwartakan Daily Mirror pekan lalu (5/5/2018), korban yang tidak disebutkan identitasnya itu diculik dan diperkosa pada Kamis (3/5/2018).

Orangtua korban yang mengetahuinya kemudian melaporkan kepada dewan desa Raja Kendua, dan dua pelaku kemudian dihukum 100 kali sit-up.

Tidak hanya itu. dewan juga memberikan denda 50.000 rupee, sekitar 10,4 juta, kepada dua pelaku yang kemudian membuat mereka marah.

Baca: Denny Siregar Tantang Gatot Nurmantyo Deklarasi jadi Capres, Biar PKS Jelas Mau Ngapai

Hindustan Times melaporkan, pada Jumat (4/5/2018), para pelaku kembali ke Raja Kendua. Mereka lalu membakar gadis itu di depan orangtuanya.

Inspektur Jenderal Polisi Bokaro, Shambhu Thakur menjelaskan, polisi menahan 15 orang yang berhubungan dalam kasus tersebut.

Dia berujar, salah satu pelaku masih buron.

"Operasi dilakukan untuk melacaknya. Selain itu, kami juga menahan tetua desa," beber Thakur.

Tetua desa itu ditangkap dengan tuduhan berusaha menghilangkan bukti, dan meloloskan perintah yang dianggap melanggar hukum.

Baca: Dicibir Karena Belum Punya Momongan, Sandy Aulia Beri Jawaban Menohok Ini

Di kawasan pedesaan India, tetua desa tidak mempunyai kedudukan hukum formal.

Namun, mereka sering diminta memberikan hukuman alternatif.

Hukuman itu diberikan karena warga di kawasan pedesaan menganggap sistem hukum di India tersebut lambat, lama, dan korup.

Menteri Utama Jharkhand, Raghubar Das berujar bahwa dia sangat terkejut dengan serangan yang "mengerikan" tersebut.

"Saya meminta otoritas keamanan agar meresponnya dengan sangat tegas," kata Das sebagaimana dilansir The Guardian.

April lalu, ratusan aktivis berkumpul di Bangalore, dan mendesak pemerintah untuk segera menghentikan semakin tingginya angka kejahatan seksual.(intisari-online)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved