Bom Surabaya
Bocah 7 Tahun Terlempar Setinggi 3 Meter, Masih Sanggup Berdiri Usai Ledakan Bom
Sebuah keajaiban terjadi beberapa saat setelah bom meledak di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi.
Tribunpekanbaru.com- Sebuah keajaiban terjadi beberapa saat setelah bom meledak di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018) pagi.
Peristiwa mustahil, tidak masuk akal, dan penuh mukjizat memang terjadi.
Seorang bocah usia 7 tahun langsung berdiri setelah bom meledak.
Bom bunuh diri tepat di gerbang Polrestabes Surabaya tersebut dilakukan oleh satu keluarga.
Mereka berjumlah 5 orang yang datang menjalankan aksi bom bunuh diri pada pukul 08:50 WIB menggunakan 2 unit sepeda motor.
Dari kelimanya, 4 tersangka tewas di lokasi saat aksinya dihalau oleh polisi yang berjaga di gerbang Polrestabes Surabaya.
Baca: Fadli Zon Tanggapi Debat Pilgub Jabar Ribut, Sama kaos #2019GantiPresiden saja takut
Baca: JUMLAH Korban Bom Surabaya dan Sidoarjo, 25 Tewas dan 57 Dirawat di Rumah Sakit
Baca: Pelaku Teror Wanita dan Anaknya, Mantan Teroris Ini Ungkap Pesan Mengerikan
Satu bocah berusia 7 tahun yang merupakan anak tersangka selamat meski sempat mendapat luka ledakan dan terlempar setinggi 3 meter sebelum kembali terjatuh.
Polisi menyebut ada campur tangan Tuhan atas selamatnya bocah perempuan 7 tahun yang diajak menjadi pelaku bom bunuh diri oleh orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/05/2018).
"Ini mungkin rencana Tuhan. Seorang anak di tengah bom meledak diambil oleh AKBP Ronny (Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya). Dilarikan dari peristiwa bom itu untuk diselamatkan. Ini rencana Tuhan, dan kita berikan perawatan intensif," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Berikut videonya:
Kombes Frans Barung Mangera mengatakan anak perempuan itu dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Tadi saya sudah melihat instensif perawatannya, karena terus terang anak itu terlempar sekitar 3 meter ke atas kemudian jatuh lagi," kata Barung di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.
Anak perempuan berinisial AIS itu disebut membutuhkan perawatan intensif yang cukup agar dapat mengembalikan kondisinya seperti semula.
Barung meminta agar semua pihak mendoakan AIS yang merupakan anak dari terduga pelaku teror satu keluarga yang tewas di Mapolrestabes Surabaya supaya segera kembali sehat.
Seperti diketahui ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
