Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Setiap 2 Jam Pemerintah Pantau Konten Radikal di Platform Media Sosial Ini

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap konten-konten radikal

Editor: Budi Rahmat
(KOMPAS.com/Yoga Hastyadi)
Menkominfo Rudiantara di kantor Kominfo, Selasa (15/5/2018) memberi penjelasan terkait akun medsos radikal. 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap konten-konten radikal di media sosial pasca-serangkaian teror yang terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air beberapa hari terakhir.

Tim Kemkominfo terus melakukan pemantauan di seluruh platform media sosial setiap dua jam sekali.

"Kominfo secara reguler setiap dua jam melakukan, mengais, scrolling. Kemudian kalau ditemukan ada konten sesuai keyword-nya, kami blok," kata Rudiantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Baca: Kritik usulan Kapolri Soal Penetapan Status Organisasi Teroris, Fadli Zon Bilang Begini

Selain itu, hari ini Komenterian Kominfo juga memanggil seluruh platform media sosial yang beroperasi di Indonesia seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Telegram.

Pemanggilan ini dilakukan untuk mencapai kesepahaman terkait pencegahan konten radikalisme "Artinya mereka juga harus tanggung jawab, enggak bisa diam-diam saja," ujarnya.

Jika didapati salah satu platform membiarkan penyebaran itu, kata dia, Kominfo akan memberikan sanksi.

Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan lisan hingga penghentian operasi. Serangkaian aksi teror terjadi di Tanah Air dalam sepekan terakhir.

Baca: Lelaki Ini Tengah Diburu Polisi, Dia Adalah Guru dari Pelaku Bom Gereja di Surabaya

Mulai dari pemberontakan napi terorisme yang terjadi di Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada pekan lalu.

Seorang napi sempat menyiarkan langsung aksinya di media sosial dalam kerusuhan yang menyebabkan lima polisi gugur tersebut.

Beberapa hari berselang, aksi terorisme juga terjadi di tiga gereja di Surabaya, disusul di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya.

Baca: Wakapolres Inhil: Masyarakat Jangan Takut Teroris

Pasca-rangkaian kejadian tersebut, Kapolri Jenderal polisi Tito Karnavian menyebut bahwa pelatihan untuk membuat bom banyak ditemukan di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Konten Radikal, Kominfo Sisir Medsos Dua Jam Sekali", https://nasional.kompas.com/read/2018/05/15/21131901/cegah-konten-radikal-kominfo-sisir-medsos-dua-jam-sekali.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved