Revisi Perda Sudah Dievaluasi dan Pertalite di Riau Jadi Rp 7.750 perliter, Tapi Kapan Berlakunya?

Masyarakat Riau, khususnya Kota Pekanbaru sangat senang, dengan sudah selesainya revisi Perda Pajak Daerah untuk penurunan harga pertalite.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Afrizal
ist
pertalite 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Masyarakat Riau, khususnya Kota Pekanbaru sangat senang, dengan sudah selesainya revisi Perda Pajak Daerah untuk penurunan harga pertalite.

Dari harga sebelumnya perliter Rp 8.150 (10 persen), kini turun menjadi Rp 7.750 perliter (5 persen).

Namun, kapan bisa direalisasikan penurunan harga tersebut?

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Herwan Nasri ST meminta, agar Pemprov Riau dan Pertamina tidak memperlama realisasi harga baru pertalite tersebut.

Sebab, masyarakat sudah sangat menginginkan harganya turun, dan sama dengan daerah lainnya di Indonesia.

"Karena sudah selesai direvisi, koordinasi antara Pemprov Riau dan Pertamina tidak akan lama. Harusnya paling lambat waktu sepekan akan selesai. Pemprov bisa langsung memasukkannya dalam lembaran daerah," tegas Herwan Nasri kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (24/5/2018).

DPRD juga mewanti-wanti pihak Pertamina, untuk tidak mempermainkan hal ini.

Dalam beberapa hari ke depan, Pertamina diminta memberlakukan harga baru.

Sehingga masyarakat tidak resah lagi.

Baca: Makan Telur Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke. Benarkah?

Baca: Pertalite Segera Diterapkan dengan Harga Baru, Pemprov Diminta Segera Koordinasi dengan Pertamina

Baca: Mengaku Bercanda, Ini 6 Fakta Remaja yang Bikin Video Viral Ancam Tembak Jokowi

Sebab di sisi lain, pasokan premium yang disiapkan di beberapa SPBU juga masih terbatas.

Terbukti, masih panjang antrian kendaraan saat mengisi BBM jenis premium tersebut di SPBU.

Makanya, dengan diberlakukannya harga baru pertalite, dipastikan masyarakat punya pilihan untuk memakai BBM jenis yang diminatinya.

Apakah premium, atau pertalite itu sendiri.

"Selain mendesak penerapan harga baru, kita juga minta kuota premium di Riau, khususnya Kota Pekanbaru ditambah lagi. Karena apa yang disebutkan Pertamina kuota premium sudah ditambah, tidak terbukti," katanya tegas.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved