Ratapan Ibunda Razan Al Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin Putih, Bukan Kain Kafan
Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan sebagai sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepergian untuk selamanya Razan Al Najjar meninggalkan duka mendalam bagi sang ibu, Sabreen Al-Najjar.
Sabreen al-Najjar menceritakan kembali kenangan saat terakhir kali dia melihat putrinya hidup.
"Dia berdiri dan tersenyum kepada saya, mengatakan dia menuju ke protes," kata wanita berusia 43 tahun itu kepada Al Jazeera dari rumahnya di Khuza'a, Jalur Gaza selatan.
Protes itu adalah demonstrasi Jumat ke-10 yang diadakan oleh Palestina sejak 30 Maret dekat pagar dengan Israel dijuluki the Great March of Return.
Putri Sabreen, Razan yang berusia 21 tahun, telah menjadi sukarelawan sebagai sukarelawan untuk membantu mereka yang ditembak oleh penembak jitu Israel.
"Dalam sekejap mata dia keluar dari pintu. Saya berlari ke balkon untuk mengawasinya di luar tetapi dia sudah berjalan ke ujung jalan," kata Sabreen, Sabtu, dikelilingi oleh kerabat, teman, hingga pasien putrinya pernah dirawat.
"Dia terbang seperti burung di depanku," ujarnya lagi sambil tak henti menahan tangis.
Baca: VIDEO: Bom Ditemukan di Gelanggang Mahasiswa FISIP, Rektor UR: Kami Mengutuk Kejadian Ini
Baca: VIDEO: Kapolda Riau Sebut 4 Bom yang Diamankan dari Gelanggang Mahasiswa FISIP UR Siap Ledak
Baca: Deretan Fakta Razan Najjar, Perawat Tewas Tertembak Tentara Israel di Gaza, No 5 Bikin Merinding

Ketika Sabreen berbicara lagi, kata-katanya memunculkan ratapan dari para wanita di sekitarnya.
"Kuharap aku bisa melihatnya dalam gaun pengantin putihnya, bukan kain kafannya," katanya.
Di tempat protes di Khuza'a, saksi mengatakan bahwa Razan mendekati pagar pembatas pada hari Jumat (1/6/2018).
Ia mengangkat kedua lengannya untuk menunjukkan kepada tentara Israel yang 100 meter jauhnya bahwa dia tidak menimbulkan ancaman.
Ia hanya seorang paramedis, terlihat dari rompi medis yang dikenakannya.
Baca: Disiram Air Keras hingga Terbakar & Alami Trauma, Wanita Ini Bangkit, Begini Penampilannya Sekarang
Baca: Tan Malaka, Pendiri Sekaligus Korban ‘PKI’ yang Pernah Bermimpi Islam di Seluruh Dunia Dapat Bersatu
Baca: Semua Pemain Madrid Balas Pesan Perpisahan Zidane, Tapi Tidak dengan Pemain Ini, Ada Apa Ya?
Baca: Nyeri Tubuh Segera Sembuh Pakai Trik Bola Tenis, Yuk Ikuti Panduannya!
Niat Razan ini hanya untuk mengevakuasi seorang pengunjuk rasa yang terluka berbaring di sisi lain pagar.
Pengunjuk rasa ini berhasil menembus pagar pembatas usai memotong lubang di pagar tersebut.
Namun nahas, ketika Razan maju hendak menyelamatkan korban, ia ditembak di dadanya dengan peluru tajam.