Sosok Ini Kritisi Pernyataan Menristekdikti yang Mengancam Memecat Rektor UR
Ia juga menyayangkan adanya opini negatif yang seolah-olah dibuat untuk menyalahkan pihak Universitas Riau (UR) dalam kejadian ini.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Direktur Pusat Advokasi & Bantuan Hukum Riau yang juga ketua LBH KNPI kota Pekanbaru Mayandri Suzarman, memberikan apresiasi dan terimakasih kepada kepolisian republik indonesia.
Terutama Densus 88 yang telah berhasil menangkap terduga pelaku radikalisme di kampus Universitas Riau (UR) beberapa hari yang lalu.
Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Di sisi lain ia juga menyayangkan adanya opini negatif yang seolah-olah dibuat untuk menyalahkan pihak Universitas Riau (UR) dalam kejadian ini.
"Jangankan universitas, tempat tempat yang dijaga ketat dengan senjata lengkap dan telah terjamin keamanannya pun berhasil dimasuki oleh teroris" ujar Mayandri, Selasa (5/6/2018) pada Tribunpekanbaru.com.
Baca: Tubuh Ayah Olla Ramlan Menjadi Kuning Seminggu Sebelum Meninggal
Lebih lanjut ia berharap agar semua pihak melihat kejadian ini secara objektif dan tidak terburu buru menyimpulkan dan menyalahkan pimpinan universitas.
"kampus itu adalah tempat publik, bukan tempat privat, jadi semua orang bisa bebas memasuki areal kampus. Jadi tentu tidak mungkin kita menyalahkan pimpinan universitas atas kejadian tersebut," tegasnya.
Baca: Anisa Bahar dan Anaknya Alami Kecelakaan, Mobilnya Sampai Ringsek Begini
Ia menilai, menjadi tugas bersama untuk mengawasi lingkungan dan keamanan, termasuk internal kampus.
Ia juga menyangkan pernyataan Menristekdikti yang mengancam akan memecat rektor UR dari jabatannya terkait dengan adanya dugaan perakitan bom di kampus itu.
Pernyataan ini dinilai terlalu dini, tidak objektif.
"Seolah-olah menyalahkan pimpinan universitas tersebut. Seharusnya Menristekdikti mencari dulu fakta atas kejadian tersebut. Jangan langsung menyalahkan pimpinannya. Lakukan dulu inveatigasi atas kejadian tersebut lalu cari solusinya, jangan main ancam pecat saja," ujarnya. (*)
