Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Piala Dunia 2018

Kisah Pemuda Indonesia Demi Nonton Langsung Piala Dunia, Rela Menabung Rp 20 Juta

Ya, inilah yang diimpikan oleh Abdul dan Cesar, dua pemuda asal Bogor, Jawa Barat, menyaksikan pertandingan Piala Dunia secara langsung.

Editor: Ariestia
Tribunnews.com/Deodatus Pradipto
ANIMO - Animo para pendukung di Fan Fest Piala Dunia 2018 di Moskow, Rabu (20/6/2018). Penggemar bisa menyaksikan semua pertandingan Piala Dunia 2018 melalui sembilan televisi raksasa di Fan Fest secara cuma-cuma. TRIBUNNEWS.COM/Deodatus Pradipto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto dari Moskow

JIKA Anda penggemar sepak bola, Anda mungkin punya mimpi suatu hari nanti bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan Piala Dunia secara langsung.

Ya, inilah yang diimpikan oleh Abdul dan Cesar, dua pemuda asal Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan saya dengan Abdul dan Cesar sungguh tidak diduga.

Saat itu saya selesai meliput antusiasme para pendukung tim kontestan Piala Dunia 2018 di Red Square, Moskow, Kamis (21/6/2018) sore.

Saya telah keluar dari Red Square lalu berjalan di tengah keramaian orang di Kremlin.

Langkah saya terhenti di depan sebuah gerai. Di sana ada sepasang laki-laki dan perempuan sedang menari.

Si laki-laki mengenakan seragam tim nasional Argentina. Di depan mereka ada sebuah topi dan selembar kain. Di dalam topi dan di atas kain itu ada sejumlah uang.

Sambil menyaksikan mereka menari, mata saya tiba-tiba tertarik oleh sebuah tas selempang hitam.

Baca: Indomaret Jalan Harapan Raya Dirampok, Karyawan Diancam dan Diminta Buka Brankas

Merek tas hitam itu adalah merek sebuah produk perlengkapan outdoor yang tergolong populer di Indonesia.

Merek itu adalah merek Indonesia yang kantornya berpusat di Bandung, Jawab Barat.

Saya kemudian melihat siapa yang mengenakan tas itu dari belakang.

Hal pertama yang saya lihat adalah seorang pria berambut pendek, kulitnya sawo matang.

Di sebelahnya ada laki-laki berwarna kulit serupa. Dari samping belakang, wajah mereka terlihat seperti orang ras Melayu pada umumnya.

"Jangan-jangan orang Indonesia juga," ujar saya dalam hati.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved