Hari BPR-BPRS, Perbarindo Launching Logo BPR Bersama dan Fun Walk Bersama Ribuan Masyarakat
Kemeriahan acara semakin terasa dengan adanya undian berhadiah peralatan elektronik, bingkisan dan satu unit sepeda motor.
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dewan Pengurus Daerah (DPP) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Riau, menyelenggarakan Hari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), dalam bentuk Fun Walk (Jalan Sehat) bersama ribuan masyarakat, regulator, pemerintah dan stakeholders lainnya, di bilangan Jalan Cut Nyak Dien Pekanbaru, Minggu (8/7/2018).
Event yang digelar serentak di 24 DPD Perbarindo dan dipusatkan di kota Malang itu juga dirangkai edukasi produk serta layanan perbankan, Bazaar UMKM binaan BPR-BPRS dan launching Logo BPR bersama.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan adanya undian berhadiah peralatan elektronik, bingkisan dan satu unit sepeda motor.
"Kegiatan ini penting dan strategis karena menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap industri BPR-BPRS. Hari BPR-BPRS merupakan sarana bagi pelaku industri BPR-BPRS untuk meningkatkan dan membangun tingkat literasi serta pemahaman akan keberadaan, kiprah, peran dan manfaat Industri BPR-BPRS dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku UMKM guna mewujudkan nawacita dan ekonomi berdikari," jelas Ketua DPD Perbarindo Riau, Jansen Lingga.
Baca: FOTO: Fly Over Jalan Sudirman Pekanbaru Dipadati Pejalan Kaki
Jansen menuturkan, moment tersebut sekaligus akan memperkuat Branding positif BPR -BPRS di mata masyarakat sehingga mendorong minat masyarakat untuk menggunakan jasa dan produk BPR-BPRS yang lebih bervariasi.
Bahkan, hari BPR-BPRS akan menjadi moment guna mengevaluasi efektifitas program komunikasi pemasaran Bank yang sudah dijalankan.
"Hari BPR-BPRS sangat spesial karena Perbarindo dengan dukungan penuh dari OJK (Otoritas Jasa Keungan), melakukan launching Logo BPR bersama. Logo ini digunakan di seluruh BPR di Indonesia, yang dibuat melalui kajian akademik dan diskusi intensif melibatkan OJK, Perbarindo, Konsultan Branding dan Ahli Branding di Indonesia. Sehingga dengan logo ini, brand industri BPR semakin kuat dan membangun reputasi yang khas dalam rangka menghadapi tantangan di masa depan. Menyelaraskan BPR seluruh Indonesia dalam pengelolaan brand, hingga menciptakan pengelolaan brand yang terintegrasi. Serta menjadikan BPR sebagai institusi keuangan yang terpercaya dan dapat meningkatkan inklusi keuangan," paparnya.
Baca: Bingung Soal Biaya Pernikahan? Hasil Riset Ini Bisa Jadi Solusi Lho. . .
Menurut Jansen, Industri BPR-BPRS merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang ekonomi, termasuk di era digital saat ini. Sejak berdiri dan bermunculan pada tahun 1988, sebagai respon kebijakan Pakto 88, BPR telah menghadapi pasang surut dari kehidupan industri keuangan di Negeri ini.
Industri BPR-BPRS telah melayani masyarakat Indonesia selama hampir 30 tahun dan masih tetap tumbuh, eksis serta menjadi mitra strategis pelaku UMKM. Sampai dengan Bulan April 2018, kinerja BPR-BPRS masih sangat baik.
"Aset Industri BPR sudah mencapai Rp 128 triliun atau tumbuh 10,95% dibandingkan posisi tahun lalu, kredit yang disalurkan mencapai Rp 93 triliun atau tumbuh 9,16 persen Fungsi intermediasi lainnya juga dapat dijalankan dengan baik yaitu penghimpunan dana," katanya.
Baca: Pengunjung CFD Kesal, Baru Parkir Langsung Dimintai Rp 5000, Jukirnya Pun Tak Pakai Atribut
Lanjut Jansen, semua capaian BPR-BPRS saat ini semakin terlihat dari tabungan yang tumbuh sebesar 13,66 persen dan deposito tumbuh sebesar 10,83 persen dibandingkan setahun yang lalu. Tabungan BPR Per April 2018 mencapai Rp 27 triliun dan deposito mencapai Rp 60 triliun di seluruh Indonesia.
"Industri BPR-BPRS menempati peran yang strategis dalam perekonomian Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BPR-BPRS di seluruh Indonesia telah membina serta memberikan edukasi pada lebih dari 16,6 juta UMKM. Kesukses BPR dalam memberikan pelayanan karena lokasinya yang dekat dengan masyarakat yang membutuhkan prosedur pelayanan yang mudah, sederhana, cepat dan lebih mengutamakan pendekatan personal serta fleksibilitas pola pelayanan," ungkap Jansen.
"Walaupun demikian, tingkat pengenalan masyarakat terhadap BPR-BPRS masih dirasakan sangat kurang dan terkesan BPR-BPRS hanya untuk meminjam uang, pada hal masih banyak produk keuangan BPRS, dari tabungan dan lain-lain. Melalui hari BPR-BPRS ini, produk-produk BPR semakin dikenal masyarakat," tambahnya.
Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK Riau, Elvira Azwan, menjelaskan, Hari BPR-BPRS diharapkan mampu menjadi sarana sosialisasi dan edukasi produk keunagan BPR di tengah masyarakat.